Oleh Junianto Ade Sahputra
TANJUNGPANDAN, LASPELA – Proses pencalonan Has Hanandjoeddin menjadi pahlawan nasional memasuki tahap akhir. Dokumentasi perjuangan membela tanah air sudah diterima oleh Tim Peneliti Pengkaji Gelar Pusat (TP2GP) sejak diusulkan.
Tim ini sejak Rabu (29/8/2018) kemarin berada di Belitung untuk melakukan konfirmasi dokumen pendukung lain.
Ketua Tim Peneliti Pengkaji Gelar Pusat (TP2GP) Brigjen TNI Darwin Harun mengatakan tujuan tim yang terdiri dari 12 tim ini mencari data yang palit Untuk jadi pahlawan, calon yang diusulkan butuh data yang lebih akurat. Tim yang diterjunkan terdiri dari akademisi yang tiap hari berkecimpung di dunia sejarawan.
“Kami sudah membaca semua riwayat perjuangan Has Hanandjoeddin, datanya sudah kami terima termasuk buku yang dibuat saudara Hairil, Buku ini sangat bagus, hanya ada beberapa yang harus dilengkapi, salah satunya perjuangan beliau belum lengkap,” ujarnya saat ditemui di rumah adat Belitung.
Tim terakhir kali melakukan sidang bulan Juli 2018. Ternyata proses pemberian gelar harus melalui sidang TP2GP sebelum nama yang diusulkan dirasa pantas, kemudian diserahkan kepada Presiden RI, lalu diberikan lagi pada dewan gelar untuk diberikan gelar pahlawan itu.
“Kemungkinan kita sidang lagi November ya kalau gak salah, ya intinya kita kesini hanya menilai saja, TP2GP ini adalah organisasi yang dibentuk dan bekerja sesuai aturan,” tukasnya.
Wakil Bupati Belitung Erwandi A Rani mengatakan ini merupakan suatu kebanggan bagi masyarakat Belitung memiliki sosok yang dapat diusulkan menjadi pahlawan nasional. Has Hanandjoeddin tidak hanya berkiprah di medan perang, selain ahli gerilya beliau juga pernah menjadi Bupati Belitung pada periode 1967-1972.
“Harapan saya bagi masyarakat Belitung yang pernah kenal dengan beliau (Has Hanandjoeddin) untuk memberikan informasi kepada tim penilai ini,” kata Erwandi.