Perhutanan Sosial di Babel Seluas 18.537,24 Hektar

Oleh : Wina Destika

PANGKALPINANG, LASPELA – Kepala Balai Perhutanan Sosial wilayah Sumatera, Sahala Simanjuntak mengungkapkan sejak tahun 2014 hingga Mei 2018 di Bangka Belitung progres Perhutanan Sosial (PS) mencapai 17.152,79 hektar.

“Saya menilai ini masih rendah dibandingkan perhutanan sosial yang ada di Sumatera wilayah lainnya. Mengingat di Babel memang daratannya sedikit sehingga realisasi masih sedikit,” katanya dalam pembukaan kunjungan jurnalistik, Perhutanan sosial, di Hotel Santika yang berlangsung dari Selasa sampai Kamis (3-5/7/2018).

Sahala menyampaikan ini menjadi tantangan bagi Bangka Belitung karena salah satu Provinsi Kepulauan tingkat tapak dan komunikasi masih sangat kurang, bahkan belum terpetakannya pendamping yang mempunyai pengalaman dan pemahaman yang cukup.

“Diharapkan disini peran dari Pemprov Babel sangat penting supaya untuk perhutanan sosialnya semakin lebih baik lagi,” ujarnya.

Sahala menilai, kebijakan Pemerintah semakin lama semakin baik, dan tahun ini lebih berperan masyarakat untuk bisa mendapatkan sesuatu dan bisa memfasilitasi mengajak masyarakat serta anak muda untuk bisa berperan.

Kabid Pengelolaan Das dan Pemberdayaan masyarakat Dinas Kehutanan (Dishut) Babel, Susan menyampaikan untuk di Babel perhutanan sosial tercatat seluas 18.537,24 hektar, yang terdiri dari Hutan Desa (HD) 2.214 hektar, Hutan Kemasyarakatan (HKM) 10.052 hektar, dan Hutan Tanaman Rakyat (HTR) 6.271,24 hektar.

“Disini kita akan mengajak Pokja melakukan kerjasama sebagai bentuk pemanfaatan hutan, serta melibatkan masyarakat di sekitar kawasan hutan untyk memperdayakan kawasan hutan yang rusak sehingga akan meningkatkan perekonomian masyarakat,” ungkapnya.

Melalui perhutanan sosial, lanjut Susan pihaknya bisa melakukan pemanfaatan dengan tepat dan sesuai dengan tujuan utama pengelolaan hutan lestari dan bermanfaat bagi masyarakat.

“Untuk perhutanan sosial di Babel dengan pola kemitraan masih belum bisa berjalan dengan baik dan lancar hal ini dikarenakan masih menyisakan konflik,” tutupnya. (Wa)