“Kejadian demi kejadian, dari kejadian di Mako Brimob yang menggugurkan beberapa polisi, kejadian BOM di Surabaya, yang menewaskan saudara-saudara Nasrani, mengajak saya dan kita semua mendoakan semoga musibah demi musibah tidak ada lagi terjadi di bumi Indonesia, yang mengorbankan banyak manusia. Dan semoga keluarga yg ditinggalkan senantiasa sabar, dan ikhlas.
Semoga Tuhan selalu melindungi Indonesia dari hal-hal yang buruk, negatif, dendam amarah, nafsu keserakahan dan bencana.
Semoga Indonesia dan penduduknya dirahmati, dilindungi, diberkati dan diberkahi, dilimpahkan keselamatan, dicurahkan rejeki, kesehatan, ampunan dan perlindungan dimanapun berada oleh Allah SWT. Amin.
Semoga pemerintah serius menangani TERORIS, dan Teroris bukan ajaran Islam !!!!!! dan bukan ajaran agama Allah apapun..”
ITULAH ungkapan emosi, empati, kegeraman sekaligus doa Maia Estianty untuk kota kampung halamannya yang dilanda tragedi kemanusiaan terkeji yang menggegerkan dunia.
Maia Estianty yang lahir di Surabaya, Jawa Timur, 27 Januari 1976 dan merupakan cicit pahlawan Tjokroaminoto itu tidak ingin anak-anak bangsa ini mengutuki kegelapan tragedi kota Pahlawan itu, namun mengajak seluruh bangsa menyalakan kembali lilin semangat kebangsaan untuk melawan teror dengan benar; tidak saling menyalahkan, apalagi menyalahkan agama tertentu karena terorisme tidak beragama.
Sementara komedian Ernest Prakarsa mengingatkan agar masyarakat untuk tidk terhasut dana terpecah belah antar umat beragama. “Teroris beraksi di Minggu pagi, meledakkan bom di tiga gereja di Surabaya, dan sudah 9 orang dinyatakan meninggal.
Saat mata saya tengah membaca berita ini, telinga saya tengah mendengarkan speaker masjid dekat rumah. Isi ceramahnya tentang apa? Pentingnya kerukunan antar umat beragama.
Please, teman2, jangan terpancing. Kita bukan sedang berperang melawan sesama. Justru ini waktunya kita saling berangkulan lebih erat. Kita boleh berduka & marah, tapi kita tidak boleh terpecah.
Ari Lasso mengungkapkan, “Hari Minggu yg ‘LUAR BIASA’ • Suasana duka, kepanikan, kebimbangan dan segala perasaan campur aduk karena ada kejadian bom di Surabaya, sementara sorenya ada konser yang harus digelar di Grand City Surabaya.
Namun Surabaya memang beda !! Konser tetap berjalan, semangat tetap menyala, cinta dan keberanian menunjukkan bahwa Surabaya Tidak Gentar membuat konser tadi berlangsung aman dan menggetarkan.. SALUT!!! Konser tadi judulnya ‘unforgetable moments’ dan benar2 jadi momen tak terlupakan..!! Terimakasih untuk semuanya ??? Speechless..!! Cuma satu kata : #SUROBOYOWANI !! ✊?✊?✊?✊?#arilasshow #arilasso #alassgig #suroboyo
Sedang Gisella Anastasia, penyanyi istri dari Gading Marten ini merupakan perempuan asli Surabaya. Melihat kejadian teror di Surabaya, langsung mengunggah foto di Instastory dengan tulisan “Stay safe everyone”.
Revina pun bersedih tapi tidak takut. “Kami nggak takut. Teroris itu ingin kita saling curiga, saling tuduh, saling mencaci karena kita takut. Kita takut dengan eksistensi orang yang berbeda sama kita. Teroris pengen itu.”
Dalam salah satu postingan instagramnya Maia menulis, entah untuk siapa: Jadilah seperti Bunga Teratai. Bunga teratai masih tetap bisa tumbuh dan berkembang di atas kolam yang sangat kotor, tanpa tersentuh dan ternoda dengan kotoran itu sendiri.
Yakinlah kita bisa seperti bunga teratai, yang tumbuh keluar dari dalam lumpur yang kotor tanpa terpengaruh dan tersentuh oleh kotoran itu.” Semoga! (ags)