Oleh: Wina Destika
PANGKALPINANG, LASPELA – Terdapat 300 tenaga kontruksi se-Bangka Belitung mengikuti kick off uji kompetensi tenaga kerja kontruksi (TKK), Rabu (9/5/2018).
Dirjen Bina Kontruksi Kementrian PUPR, Syarif Burhanuddin mengatakan adapun maksud dan tujuan dari Kick Off TKK ini untuk memperoleh sertifikasi sebagai tenaga kontruksi yang handal dan berkompeten.
“Ini upaya kita agar semua tenaga kerja kontruksi bersertifikat. Sehingga mereka layak disebut tenaga ahli atau tenaga trampil, bukan lagi sebagai tukang,” kata Syarif
Ia menyampaikan saat ini jumlah pekerja kontruksi di Indonesia ada 8,1 juta orang. Dari jumlah tersebut hanya 700 ribu pekerja yang memiliki bersertifikat.
“Mengingat negara berkembang sangat banyak membutuhkan tenaga kontruksi. Karena itulah percepatan peningkatan kompetensi harus rutin kita laksanakan guna mempersiapkan tenaga yang handal, kompeten dan bersertifikasi,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Syarif menyebutkan pihaknya juga berupaya menyiapkan tenaga assesor yang akan memberi penilaian untuk tenaga kontruksi agar memperoleh sertifikasi.
“Saya berkeinginan di Babel ini harus memperbanyak assesor, karena jika ada 400 pekerja kontruksi yang ikut sertifikasi, maka asessor yang dibutuhkan sekitar 60 orang,” harapnya.
Sementara itu, Ketua LPJK Babel, Ansori menambahkan, untuk di Babel ini ada sekitar 20 ribu lebih pekerja kontruksi.
“Dari jumlah tersebut, hanya 1.200 pekerja yang bersertifikat. Dan jumlah asessor hanya 15 orang, sedangkan yang dibutuhkan 40-50 asessor,” jelasnya.
Diakui Ansori, hanya ada 20 ribu lebih pekerja kontruksi di Babel ini, atau sekitar 5 persen yang memiliki sertifikat.
“Yang menjadi kendala kita yakni tidak semua kabupaten/kota yang memiliki dana untuk uji sertifikasi,” sebutnya. (Wa)