banner 728x90

Presiden Jokowi Ajak Anak Papua Jauhi Narkoba dan Kekerasan

Presiden Jokowi bersama Ibu Negara Ny Iriana saat berada di tengah-tengah warga Asmat, Papua dalam kunjungannya ke daerah itu, Kamis (12/4-2018) | ANTARA FOTO
banner 468x60
FacebookTwitterWhatsAppLine

PAPUA, LASPELA, Pada hari ketiga kunjungan kerjanya di Papua Barat, Presiden Joko Widodo mengajak para remaja Indonesia khususnya di tanah Papua untuk menjauhi narkoba dan perilaku kekerasan.

“Kedua hal tersebut dapat merusak generasi muda Indonesia yang akan muncul sebagai pemimpin-pemimpin baru bangsa ini di masa mendatang,” kata Presiden Jokowi.

banner 325x300

Presiden dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo sendiri hadir dalam seminar tentang tolak penggunaan narkoba dan stop kekerasan serta pornografi di kalangan pelajar yang dilaksanakan di Graha Lux ex Oriente, Kecamatan Sorong Barat, Kota Sorong,Papua Barat, Jumat 13 April 2018.

Di hadapan para pelajar SMP dan SMA yang hadir dalam seminar tersebut, Kepala Negara mulanya memberikan gambaran bahwa dalam 20 hingga 30 tahun ke depan akan muncul bibit-bibit pemimpin bangsa dari kalangan generasi muda saat ini yang nantinya akan duduk di pemerintahan daerah seperti bupati, wali kota, dan gubernur.

Bahkan, bukan hal yang mustahil bagi mereka untuk kemudian menjadi orang nomor satu negeri ini. “Tapi untuk mencapai hal-hal yang tadi disampaikan, untuk menjadi pengusaha yang sukses bisa juga, anak-anak harus belajar keras, bekerja keras, tidak ada yang bermanja-manjaan, tidak ada yang namanya malas-malasan untuk mencapai cita-cita tinggi,” bebernya dikutip dari laman NNC.

Meski demikian, Kepala Negara berujar bahwa belajar dan menjadi pintar saja tidaklah cukup. Ia menekankan bahwa generasi muda Indonesia saat ini juga dituntut menyadari ancaman dari penyalahgunaan narkoba dan tindak kekerasan.

“Percuma anak-anak itu pintar, percuma anak-anak pandai, kalau terkena yang namanya narkoba. Tidak ada artinya, menjadi nol. Hati-hati, hindari yang namanya narkoba dan kekerasan, jauhi yang namanya narkoba dan kekerasan,” tutup mantan Gubernur DKI itu.

Editor: Stefanus H. Lopis

 

banner 325x300
banner 728x90
Exit mobile version