Oleh : Yudhie Laspela
PANGKALPINANG, LASPELA – Calon walikota Pangkalpinang, Endang Ksusumawaty melakukan blusukan ke wilayah Kelurahan Tua Tunu, Kecamatan Gerunggang, Rabu (28/3/2018). Seperti biasa, kedatangan Endang untuk mendengar aspirasi warga di setiap kelurahan sebagai bekal menyusun program pro rakyat apabila terpilih menjadi walikota Pangkalpinang nantinya.
Sebagian Warga Tua Tunu yang mengetahui kedatangan Endang dan tim cinta kekampung mereka secara serentak mengerumuni Endang bagai gula yang di kerumun semut. Satu persatu warga yang hadir menyalami Endang bahkan minta foto bersama.
Sejumlah warga yang berharap Endang terpilih sebagai walikota Pangkalpinang tak menyia-nyiakan kesempatannya untuk menceritakan keluh kesah warga terhadap kondisi ekonomi saat ini.
Salah satu warga, Khodijah mengeluhkan mahalnya tarif listrik setelah subsidi listrik dicabut oleh pemerintah. Menurutnya biaya listrik yang harus dikeluarkan setiap bulannya sangat besar sekali apalagi tarif listrik setiap tahun selalu ada kenaikan.
“Kami capek beli pulsa listrik, sekarang ini mahal sekali hampir-hampir tidak sanggup kita membelinya, beli 20 ribu Cuma untuk sekitar 2 – 3 hari saja,” keluhnya dihadapan Endang Kusumawaty.
Ia mengatakan, untuk biaya listrik saja, keluarganya harus mengeluarkan dana 300 sampai 400 ribu perbulan, jumlah ini dinilai sangat besar sekali baginya terlebih kondisi ekonomi saat ini seperti harga karet sebagai sumber pengahsilan warga sangat murah sekali.
Untuk itu, Khodijah meminta supaya Endang Kusumawaty nantinya bisa mengatasi naiknya tarif listrik ini.
Mendengar keluhan Khodijah, Endang mengatakan agar warga dan dirinya sebagai walikota nantinya sama-sama merapatkan barisan untuk mencapai Pangkalpinang yang lebih baik lagi.
Namun lanjut Endang, hal terpenting saat ini ialah warga Tua Tunu harus sama-sama merapatkan barisan untuk mengantarkan dirinya menuju kursi Pangkalpinang 1 dengan cara mencoblos calon walikota nomor urut 4 pada pemilihan tanggal 27 Juni 2018 mendatang, supaya dapat merealisasikan semua aspirasi dan harapan warga yang sudah lama tidak diperhatikan. (naf)