Pemkab Babar Alokasikan 15.000 Jiwa Kuota JKN-KIS

Bupati Bangka Barat H. Parhan Ali, Wabup Markus SH, Sekda H. Yunan Helmi, Kadinkes drg. Achmad Syaifuddin berfoto bersama perwakilan masyarakat penerima kartu JKN-KIS di Graha aparatur pemkab Bangka Barat, Jumat (23/2/2018). Foto | Humas Babar

MUNTOK,LASPELA- Pemerintah Kabupaten Bangka Barat (Babar) melalui Dinas Kesehatan setempat meluncurkan kartu Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) – Kartu Indonesia Sehat (KIS)  Penerima Bantuan Iuran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (PBI-APBD) Babar Tahun Anggaran 2018, Jumat (23/2).

Penyerahan kartu secara simbolis dilakukan Bupati H.Parhan Ali, Wakil Bupati Markus SH, serta Sekretaris Daerah, H. Yunan Helmi kepada wakil masyarakat penerima kartu JKN-KIS di Graha aparatur pemkab Bangka Barat.

Bupati Parhan menandaskan, program jaminan kesehatan merupakan program strategis nasional dalam rangka memberikan perlindungan kesehatan kepada masyarakat khususnya masyarakat miskin dan tidak mampu, sebagai wujud komitmen pemerintah dalam pembangunan kesehatan.

“Pemerintah Daerah telah mengalokasikan anggaran untuk 15 ribu jiwa bagi masyarakat miskin dan tidak mampu yang didaftarkan ke BPJS kesehatan sebagai penerima bantuan iuran anggaran pendapatan dan belanja daerah Kabupaten Bangka Barat tahun 2018,” jelas Bupati Parhan Ali.

Bupati berharap, program JKN ini mencapai semua lapisan masyarakat sehingga Pemkab Babar tidak pernah berhenti untuk membenahi data guna tercapainya pelaksanaan program JKN yang baik kepada seluruh lapisan masyarakat.

Kepala Dinas Kesehatan, drg. Achmad Syaifuddin mengatakan saat ini jumlah PBI-APBD Kabupaten Bangka Barat sebanyak 8.696 jiwa.

Sementara kartu yang telah selesai dicetak dan siap didistribusikan ke masyarakat sebanyak 4.695 kartu.

“Presentase cakupan BPJS di Kabupaten Bangka Barat baru mencapai 40,37%. Meskipun persentase cakupan masih sangat jauh untuk mencapai cakupan semesta pada tahun 2019 yaitu 95% penduduk memiliki Jaminan Kesehatan,” kata Achmad

Menurut dia, adanya dukungan dan keterlibatan dan dukungan dari berbagai pihak hal ini sangat mungkin terjadi. Sehat itu sangatlah penting dalam kehidupan  semua, dan yang paling penting lagi adalah bagaimana menyikapi sehat itu sebelum sakit. Untuk itu, jawabannya tentu saja mempunyai jaminan kesehatan. (ril/stf)

Editor: Stefanus H. Lopis