Dua KEK Bangka: Tarik Investor Wisata

  • Peringkat Investasi Indonesia BBB
  • Peringkat Investasi Indonesia Tertinggi Sejak 1995
  • Dua KEK Pariwisata Bangka Undang Investasi
  • Dorong Investasi Babel dengan Bangun Pabrik di Babel

PEMERINTAH Pusat dan Pemerintahan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung terus melakukan terobosan agar iklim investasi di Indonesia terus meningkat. Sedang dalam silaturahmi dengan Pimpinan Media Massa se Babel, Gubernur H Erzaldi Rosman juga memaparkan kiat-kita agar Babel menarik bagi investor.

Kabar peringkat investasi terbaru berasal dari twitter Menteri Keuangan Sri Mulyani. Catatan peringkat investasi Indonesia itu diungah Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam akun instagram milik Sri Mulyani @smindarwati, “Peringkat kelayakan investasi Indonesia meningkat pesat sejak 1995.”

Minggu, 31 Desember 2018, Sri Mulyani menulis, “Bulan Mei 2017, Indonesia meraih investment grade dari Standard 2 Poor, kenaikan peringkat sejak 2011. Di akhir tahun, Fitch Rating menaikkan peringkat Indonesia menjadi BBB, peringkat tertinggi yang kita raih sejak 1995.”

Tarik Investor

Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Erzaldi Rosman sejak dilantik menjadi Gubernur Babel terus melakukan serangkaian terobosan agar bisa menarik investasi ke Babel.

“Tuhan memberikan anugerah yang luar biasa kepada Babel. Sesudah dieksplorasi sumber daya alam timahnya selama 300 tahun lebih, ternyata ada kandungan ikutan mineral lainnya yang sangat berlimpah di Babel ini. Kekayaan mineral ikutan itu merupakan peluang investasi,” kata Gubernur Erzaldi kepada Pimpinan Media Massa se Babel, dalam silaturahmi akhir tahunnya, 29 Desember 2017..

Ia menyampaikan strateginya. “Tapi saya tidak mau mineral-mineral ikutan itu diekspor begitu saja dan dioleh di negeri mereka. Mereka yang harus datang ke Babel, membangun pabriknya di sini sehingga Babel merasakan multiplier effeknya.”

Selain itu orang nomor satu di Babel itu juga menyampaikan, “Banyak provinsi yang memperebutan daerahnya menjadi tapak nuklir. Bahkan ada dua provinsi yang getol bersatu dan menawarkan diri untuk menjadi tapak nuklir. Padahal yang punya bahan baku PLTN yang melimpah seperti thorium adalah Babel. Thorium ini lebih ramah ketimbang bahan baku lainnya’

Mantan Bupati Bangka Tengah dua periode itu mengajak semua pihak untuk membuka mata, melihat Babel dengan perspektif menuju kemajuan dan memutuskan berbagai hal bagi masyarakat Babel dengan membuat Babel ramah investasi.

Penetapan Upah Minimum Provinsi misalnya. “Kita tidak ingin investor ketakutan duluan karena UMP Babel termasuk tertinggi. Babel ramah investasi itu mestinya menjadi perjuangan bersama,” kata Erzaldi.

Perjuangan Provinsi Babel memperjuangkan dua Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Bangka juga sebuah terobosan agar investor properti pariwisata masuk di Bangka.

“Pemerintah Pusat menawarkan 100 KEK. Lebih dari dua KEK pun akan kita perjuangkan. Dua KEK Bangka; yaitu KEK Pariwisata Sungailiat Bangka dan KEK Pariwisata Tanjung Gunung, Bangka Tengah sangat strategis mendatangkan investor triliunan rupiah. Satu properti pariwisata Taman Bintang Samudra saja Rp 200 miliar. Dengan menjadi KEK akan banyak properti pariwisata yang akan dibangun. Nilainya triliunan dan penyerapan tenaga kerjanya akan sangat signifikan,” ungkap Gubernur Erzaldi.

Stabilitas Ekonomi Terjaga
Selain peringkat investasi Indonesia, Sri Mulyani juga mengemukakan stabilitas ekonomi. “Selain peningkatan kelayakan investasi, stabilitas ekonomi Indonesia pada 2017 terus terjaga dengan konsisten mendorong pertumbuhan, pengurangan kemiskinan dan kesenjangan, serta mendorong pertumbuhan lapangan pekerjaan.
Ia memberikan elaborasinya, “APBN harus menjadi instrumen fiskal yang efektif dan kredibel serta sustainable, menjadi tulang punggung ekonomi yang terus diperkokoh.”

Investasi APBN harus difokuskan untuk pembangunan infrastruktur, pembangunan kualitas sumber daya manusia, perlindungan sosial, pembangunan institusi, serta keamanan dan pertahanan negara.

Sri Mulyani mengatakan, “Kekayaan negara dan aset negara yang dibangun dengan uang APBN harus dikelola, dijaga, dimanfaatkan dengan optimal untuk menggerakkan ekonomi.” (*/ags)