MENLU PALESTINA Riyad al-Malki, Rabu (20/12), menilai AS telah melakukan kesalahan lain dengan mengancam” negara-negara anggota Majelis Umum PBB yang siap menggelar voting, Kamis (21/12).
Diajukan Turki dan Yaman -atas nama Organisasi Kerja Sama Islam (OKI)- draf resolusi berisi penolakan terhadap keputusan AS mengakui Yerusalem sebagai ‘’Ibu Kota Israel”. Voting oleh 193 negara anggota Majelis Umum digelar setelah draf serupa diveto AS di Dewan Keamanan PBB awal pekan ini.
Dikutip LASPELA dari Harnas, melalui cuitan Selasa (19/12), Dubes AS di PBB, Nikki Haley, mengancam melaporkan negara-negara penyokong draf resolusi ke Presiden Donald Trump demi respons yang semestinya.
‘’Di PBB kami selalu diminta berbuat lebih banyak dan memberi lebih banyak. Jadi, ketika kami membuat keputusan, atas kehendak rakyat Amerika untuk menentukan Kedutaan AS, kami tidak berharap yang kami bantu akhirnya menentang kami,” keluhnya.
Senada dengan Nikki Haley, Presiden AS Donald Trump mengancam akan menghentikan bantuan finansial ke negara-negara yang memilih mendukung rancangan resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk menyerukan agar AS menarik keputusannya mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel.
“Mereka menerima ratusan juta dolar dan bahkan miliaran dolar, kemudian mereka memberikan suara menentang kami. Kami akan memperhatikan suara-suara itu,” tegas Trump kepada awak media di Gedung Putih pada Rabu (20/12) waktu setempat.
“Biarkan mereka memberikan suara menentang kami. Kami akan menghemat banyak. Kami tidak peduli,” lanjutnya, seperti dikutip dari Reuters.
Editor: Stefan H. Lopis