- Lada Babel Dilirik Dunia
- Erzaldi Tingkatkan Kualitas Petani Lada
PANGKALPINANG, LASPELA – Target Gubernur Erzaldi Rosman Djohan untuk menjadikan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) sebagai provinsi lada di Indonesia tinggal menunggu waktu. Erzaldi fokus mempersiapkan lada Babel Go Internasional.
Posisi Bangka Belitung sebagai salah satu daerah penghasil lada memang sudah dikenal khalayak. Saat ini berdasarkan data Kementerian Pertanian tahun 2015 menyebutkan Bangka Belitung setiap tahun menghasilkan lada sekitar 32 ribu ton. Dari wilayah ini, sekitar 50 persen ekspor lada Indonesia berasal.
Sayangnya hal tersebut belum memposisikan Bangka Belitung sebagai provinsi penghasil lada nomor satu. Faktor kualitas disebut masih menjadi penghalang.
Namun, sejak Bangka Belitung dipimpin Erzaldi, tanaman lada menjadi perhatian nasional. Erzaldi bertekad mengantarkan Bangka Belitung sebagai provinsi penghasil lada nomor satu di Indonesia.
Erzaldi terus menggenjot sejumlah program upaya memperbaiki kualitas lada yang diproduksi petani Bangka Belitung. Dari mulai penyuluhan hingga bantuan bibit lada yang berkualitas.“Saya lihat ada beberapa yang menjadi masukan, menjadi tantangan kita bahwa petani kita ini menanam lada ini dengan ilmu otodidak. Tahun depan itu kita akan membantu bibit unggul kepada para petani. Insyaallah kita evaluasi bulan ini ke tim,” tutur Erzaldi di Bangka Selatan, Rabu (13/12/2017).
Selain itu Erzaldi juga menyusun strategi untuk meningkatkan kualitas dan produksi lada agar lebih efektif. Salah satunya adalah dengan Sistem Resi Gudang (RSG), sistem pengumpulan lada secara komunal. “Yang ingin kita lakukan adalah menambah pendapatan petani. Yang terpenting berapapun harga sahang (lada) kita, pendapatan petani meningkat,” tutur Erzaldi. “Insyaallah dengan kita di sini. Kami tahu permasalahan apa yang didapat petani kita olah di tim. Kita juga menyosialisasikan sistem resi gudang kita. Karena resi gudang ini diharapkan masyarakat tapi masyarakat masih bingung melaksanakannya bagaimana. Ini saya akan mengumpulkan tim. Tim resi gudang maupun tim penyuluhan lada petani. Kami menargetkan bulan Januari, kunjungan penyuluh. Kunjungan Tim Resi Gudang itu akan lebih intens,” tambah Erzaldi.
Di kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pertanian Babel, Toni Batubara menegaskan siap melaksanakan program resi gudang dan memberikan pendidikan untuk petani Babel. Menurutnya, seluruh pernagakat untuk meningkatkan produktivitias lada Babel sudah dimiliki, hanya perlu diimplementasikan.
“Seperti yang saat ini kita usahakan sistem resi gudang ini kita jalan. Koperasi ini kita ada. Dewan rempah kita juga ada. Semua akan bekolaborasi khususnya Dinas pertanian untuk menambah pembinaan. Penyuluh akan kita intensifkan petani kita melaksanakan budi daya lada dengan ilmu yang ada. Kita berusaha meningkatkan sumber daya manusia kita. Sementara menambah bibit dan penyuluhan kepada petani kita terus galakkan,” pungkasnya.(b/z/*)