BABEL, LASPELA – Program Resi Gudang yang diluncurkan Gubernur Bangka Belitung, Erzaldi Rosman Djohan untuk komoditas lada dan pertanian telah resmi diberlakukan. Para petani lada Babel sumringah menyambut program tersebut.
Melalui sistem penjualan komunal, petani lada akan langsung menuai hasil taninya. Selain resi gudang disebut mampu menjaga stabilitas harga lada dan pemasaran lada ke dunia, secara global. Kemudian kualitas lada Babel pun diperhatikan dengan pembersihan bakteri lada.
Sistem Resi Gudang ini akan efektif beroperasi pada bulan ini yang langsung diresmikan oleh Wakil Gubernur Bangka Belitung, Abdul Fatah, Rabu (22/11/2017). Wagub Babel, Fatah menjelaskan program resi gudang diproyeksikan membantu ketahanan komoditas tani di Babel dan membantu penjualan lada ke kancah nasional bahkan internasional. “Maka dari itu pemerintah provinsi turut membantu dengan sistem ini agar nantinya petani terbantu dalam menjual hasil panen sehingga kesejahteraan petani bisa tercapai”, jelas Fatah.
Untuk operasi pertama sistem resi gudang ini dimulai di kawasan Desa Puding Besar, Kabupaten Bangka, Provinsi Kepualuan Bangka Belitung. Seluruhnya ada 14 komoditi yang dapat dijadikan agunan untuk pembiayaan di perbankan yakni gabah, jagung, beras, kopi, karet, lada, kakao, rumput laut, garam, teh, kacang kedelai, gula pasir, gambir dan timah.
Sementara itu, Ketua Dewan Rempah Indonesia wilayah Kepulauan Bangka Belitung, Bayodandari mengapresiasi terobosan Erzaldi ini. Bayodandari meminta semua petani lada mendukung program ini untuk kesejahteraan petani.”Oleh karena itu mari kita bersama sama bergerak membantu petani lada agar nantinya berdampak kepada masyarakat sejahtera, adil dan makmur,” ungkap Bayodandari.
Program terobosan Erzaldi ini juga mendapat sambutan hangat dari kalangan petani. Petani kini bisa merasakan langsung hasil tani yang ditanam sekaligus melanjutkan untuk penanaman selanjutnya. “Harapan penuh kepada Pemerintah dalam program ini agar nantinya harga lada stabil dan cukup tinggi saat dilakukan penjual”, harapnya.
Kemudian, Gubernur Bangka Belitung, Erzaldi Rosman Djohan mengatakan, dengan adanya resi gudang ini turut menstabilkan harga hasil panen, terlebih di saat harga anjlok, nantinya petani bisa menyimpan ke sana (gudang) disampel dan dicek (kualitas ladanya), Untuk mewujudkan keberhasilan, harus kompak bersatu mewujudkan. “Bagi pelaku usaha sektor agrobisnis dan agroindustri adanya sistem resi gudang ini akan memberikan kemudahan dampak memperoleh komoditi yang berkualitas karena komoditi yang disimpan di gudang SRG telah melalui uji mutu yang dilakukan oleh lembaga yang disebut lembaga penilai kesesuaian,” pungkasnya.(*)