Kampung KB; Strategi Gubernur Erzaldi Bangun Babel

BANGKA TENGAH, LASPELA – Strategi Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Dr H Erzaldi Rosman Djohan SE MM membangun wilayahnya salah satunya melalui Kampung atau Desa KB (Keluarga Berencana).

Pemberdayakan Kampung/Desa KB merupakan langkah prioritas awal pembangunan daerah.

Gubernur Erzaldi menegaskan hal itu saat peresmian kantor Perwakilan Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasiona (BKKBN) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung di Bangka Tengah, Rabu (25/10/2017) petang.

Acara yang bertema ‘Menikah di Usia Muda dalam Mempengaruhi Laju Pertumbuhan Penduduk di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung’ ini sekaligus sosialisasi program KB kepada masyarakat.

Erzaldi menandaskan, “Kampung atau Desa KB akan membuat generasi-generasi selanjutnya adalah generasi yang terencana, tidak hanya seputar seksualitas, tetapi juga mencakup masalah kesehatan, pendidikan dan terbentuknya karakter pribadi yang baik.”

Pertumbuhan penduduk semakin meningkat, kata Erzaldi, namun kualitas keluarga semakin menurun.

Erzaldi khawatir kondisi ini semakin meningkatkan kemiskinan.

Orang nomor satu di Bangka Belitung ini menargetkan 5 tahun ke depan 90 persen desa di Bangka Belitung sudah menggunakan sistem Kampung KB.

Ditegaskannya, “Yang pasti kita harus memberikan pemahaman di masyarakat walau tantangan di lapangan semakin meningkat, tugas sebagai penyuluh memang harus kita rencanakan dengan pemberian reward dan tidak lupa mengupgrade pengetahuan penyuluh seputar pernikahan dini, ekonomi,  agama dan budaya.”

Pembangunan Kantor Perwakilan BKKBN di Babel diharapkan Erzaldi dapat menekan pertumbuhan penduduk menjadi lebih berkualitas.

Dimulai dari Desa

Sementara Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Babel Etna Estelita menyebutkan pemakaian alat kontrasepsi sudah meningkat dari 66,97 menjadi 73,10 persen.

“Berdasarkan survei indikator RPJMN tahun 2017 bahwa angka kelahiran Total Fertility Rate/TFR dengan target 2,55 per WUS (Wanita Usia Subur) (15-49 tahun) telah tercapai sebesar 2,46 per WUS (15-49 tahun), lalu presentase pemakaian kontrasepsi 66,97 persen telah tercapai 73,10 persen,” jelas Etna.

Sedang Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Dr Surya Chandra Surapaty, MPH, Ph.D memberikan respon positif terkait rencana Erzaldi ini.

Surya menegaskan realisasi program KB mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat karena mampu menciptakan keluarga kecil yang berkualitas.

“Bagus, Kampung KB itu bagus, Kampung KB harus ditingkatkan, diciptakan karena pembangunan manusia itu dimulai dari kampung, dari desa, dari pinggiran, tujuannya pembangunan berwawasan kependudukan yang langsung di masyarakat,” tandasnya.
(ril/bas/an/yus/ags)