Simbol Kebinekaan di Balik Pakaian Adat

SIJUK, LASPELA – Pengibaran bendera merah putih 17 Agustus 2017 di Belitung melahirkan sejarah baru. Pengibaran bendera merah putih yang dilangsungkan di pantai Tanjung Kelayang tersebut mewajibkan seluruh peserta menggunakan pakaian adat.

WhatsApp Image 2017-08-17 at 8.35.55 AMPantauan wartawan negerilaskarpelangi.com, peserta upacara terdiri dari masyarakat Belitung yang terdiri dari banyak agama dan suku. Juga dilakukan doa bersama melibatkan masing-masing pemuka agama.

Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Belitung Maulis Stopano menyebut, upacara ini menandakan kerukunan umat beragama dan masyarakat di Belitung. Meski berbeda agama dan suku, masyarakat tetap memjunjung tinggi persaudaraan di tanah Belitong.

“Kita jadikan hari kemerdekaan ini sebagai simbol persatuan masyarakat Belitung yang terdiri dari banyak agama dan suku. Inilah bukti Belitung menjunjung tinggi persaudaraan dan kerukunan,” kata Maulis, Kamis (17/7/2017).

Kepala Bidang Promosi Wisata Dinas Pariwisata Kabupaten Belitung, Rohili, mengatakan ini baru pertama kali dilakukan di Belitung. Pada dasarnya, upacara ini memiliki pesan moral yang sangat penting.

“Saya rasa ini baru pertama kalinya upacara begini di Belitung. Ini bagus karena tidak mudah mengumpulkan masyarakat dengan berbagai suku dan agama,” ujarnya.

Kegiatan yang digawangi KNPI Kabupaten Belitung ini bertindak sebagai inspektur upacara, Ketua Lembaga Perdukunan Belitung Mukti. (jun)

Editor: Stefanus H. Lopis