Oleh: Agus Ismunarno
Kala makan lauk ikan pedak
Jangan jaim memakai batik
Walau sedekah hanya nasi kotak
Ajang silaturrahim nambah seperadik
(Pantun Atok Kulop)
MEDIATOR, Moderator dan Fasilitator bukanlah tugas dan pekerjaan yang gampang dan enteng. Apalagi mediator, moderator dan fasilitator kasih.
Itulah kesulitan yang diseberangi oleh Gerakan Jumat Sedekah yang diprakarsai oleh sahabat saya Ahmadi Sofyan, penulis, kolumnis dan aktivis berbagai gerakan yang lintas suku, agama, ras dan antar golongan (SARA).
Bagi saya Ahmadi Sofyan adalah figur pribadi prototipe Kepulauan Bangka Belitung yang To Ngin Fa Ngin Jit Jong.
Ahmadi Sofyan yang Melayu bisa menerima dan diterima warga Tionghoa, Batak, Bugis dan lain-lain juga saya yang berdarah Jawa. Penerimaan itu sangat terasa natural.
Itulah kenapa saya menetap di Bangka, Babel sesudah atau melebihi kota kelahiran saya Yogyakarta.
Karakternya yang ceplas ceplos dan blak-blakan untuk sebuah kebaikan merupakan ciri khasnya. Ia bahkan “melebihi karakter wartawan” ketika menggali dan mengejar persoalan lengkap dengan “teaser” pantunnya (beliau hebat dalam berpantun bersama Pak Cik Kario) maupun terminologi khusus yang ia ciptakan ketika menuangkannya menjadi tulisan.
Leave a Reply