PANGKALPINANG, LASPELA- Komisariat Daerah Pemuda Katolik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Komda PK Babel) sukses menyelenggarakan Musyawarah Komisariat Daerah (Muskomda) yang digelar di Hotel Aksi Pangkalpinang pada Sabtu-Minggu (29-30/4) lalu.
Salah satu keputusan Muskomda Pemuda Katolik Babel adalah terpilihnya Dato’ Gunawan Tjen menjadi Ketua Komisariat Cabang (Komcab) Pemuda Katolik Kota Pangkalpinang periode 2017-2020.
Dato’ Gunawan Tjen ketika diwawancarai wartawan mengatakan, Pemuda Katolik Kota Pangkalpinang yang dipimpinnya siap bekerja nyata sesuai visi misi yang digariskan organisasi Gereja Katolik tersebut.
“Tujuan keberadaan organisasi Pemuda Katolik ini seperti yang tertera dalam visi dan misinya yakni menjadi organisasi kader yang handal bagi kaum muda Katolik dalam berkiprah untuk Gereja dan Tanah Air, serta untuk mewujudkan kader-kader yang berjiwa Kristiani dan memiliki semangat kebangsaan. Spirit ini yang mau kita bangun dan hidupi bersama teman-teman ke depan,”ujar Gunawan.
Ketua KADIN Kota Pangkalpinang ini juga lantas mengingatkan para Pemuda Katolik Pangkalpinang agar terus berjuang membangun organisasi Pemuda Katolik menjadi organisasi yang solid dan militan dalam menangkal gerakan radikalisme di Indonesia.
“Program kita ke depan ialah membangun konsolidasi internal dengan bergerak nyata seperti membantu para korban bencana alam. Kita juga akan membuat ranting-ranting untuk bersama bersinergi mencegah radikalisme yang kian marak belakangan,” imbuh pengusaha muda ini.
Fokus Tiga Isu Utama
Kepala Bidang Organisasi Pemuda Katolik Pusat, Stefanus Asat Gusma, dalam sambutannya meminta para pengurus dan kader Pemuda Katolik untuk mendukung program pemerintah yang pro pada kesejahteraan warga serta terlibat aktif memberikan pendidikan politik kepada masyarakat.
Terkait eksistensi Pemuda Katolik di Bangka Belitung, Stefanus meminta para Pemuda Katolik menghidupi tiga isu utama yang ditetapkan dalam Kongres, Rakerna, dan Rapimnas beberapa waktu lalu.
“Pertama ialah bagaimana Pemuda Katolik membentuk struktur secara utuh, utuh strukturnya dan utuh prosesnya. Kedua seputar isu pilkada atau isu demokrasi dimana Pemuda Katolik diminta melakukan pendidikan politik, melakukan pemantauan serta membuka dukungan seluasnya kepada calon kepala daerah yang punya komitmen dan track record jelas. Sementara yang ketiga ialah soal isu tantangan dari dunia luar seperti MEA yang harus direspon melalui pelatihan konkret dalam memberdayakan kader-kader yang ada,” tegas Stefanus. (adv)