PANGKALAN BARU- Pertumbuhan penduduk Indonesia melaju cukup tinggi. Karena itu, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) terus melakukan upaya menekan pertumbuhan penduduk.
Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Dr Surya Chandra Surapaty, MPH, Ph.D menegaskan, program KB harus kembali digalakkan oleh semua daerah termasuk di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) untuk menekan angka kelahiran yang berdasarkan survey demografi pada tahun 2012 lalu masih 2,6 persen.
Dia meminta agar program KB dengan dua anak cukup harus betul-betul dilaksanakan.
“Galakkan kembali program KB, meningkatkan kualitas manusia Indonesia, meningkatkan kesehatan ibu dan anak, supaya ibu jangan dibebani dengan anak. Dua anak cukup. Ingat, angka kelahiran kita totalnya masih 2,6 artinya mendekati tiga, makanya nanti diharapkan bisa turun menjadi 2,3,” tegas Surya ketika memberikan sambutannya pada acara penutupan Temu Kerja Nasional (Mukernas) Sestama dan Irtama BKKBN di Hotel Novotel Pangkalan Baru, Selasa (11/4) lalu.
Surya juga meminta agar pemakaian alat kontrasepsi dapat digunakan dan terus disosialisasikan dengan tujuan semakin banyak masyarakat yang paham akan pentingnya ber-KB.
“Kenapa program KB dua anak cukup itu sangat penting, karena anak yang ada itu butuh pendidikan, perhatian orangtua, sehingga dengan anak dua perhatian orangtua bisa lebih fokus pada anak untuk bertumbuh menjadi anak berkualitas, ibu enggak boleh stres dalam menjaga anak,” imbuhnya mengingatkan.
Terkait gelaran Mukernas yang berlangsung selama 4 hari sejak 9-12 April 2017, Surya menegaskan, dalam Mukernas tersebut hal yang menjadi titik point yakni mengedepankan revolusi mental untuk merubah pola pikir dan membentuk karakter manusia.
“Tantangan semakin bertambah, bukan hanya kuantitas tapi kualitas penduduk juga harus dipikirkan, makanya perlu revolusi mental,” terangnya.
Ia berharap kegiatan Mukernas ini dapat menyamakan persepsi dan visi serta misi sehingga program KKBPK bisa berhasil di Indonesia.
“Kegiatan ini upaya untuk mengoptimalkan program kerja yang ada di BKKBN, saling bersinergi, komunikasi dan konsultasi lebih ditingkatkan,” harapnya.
Sementara itu, Sekretaris Utama BKKBN, H. Nofrijal, SP, MA dalam sambutannya pada acara pembukaan, Minggu (9/4) menyampaikan, kegiatan Mukernas merupakan tindak lanjut dari Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Program KKBPK serta Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) pada Februari 2017 lalu.
Menurutnya, arah kebijakan Program KKBPK harus mengacu pada upaya pencapaian Agenda Prioritas Pembangunan Nasional, yang kemudian dijabarkan menjadi Program dan Kegiatan Prioritas di masing-masing Kementerian/Lembaga melalui Rencana Strategis (Renstra) K/L lima tahunan dan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) tahunan.
Menindaklanjuti Instruksi Presiden mengenai perubahan pendekatan perencanaan pada RKP 2017, lanjut dia, BKKBN telah mengembangkan strategi terkait perencanaan yang holistik, tematik, terintegrasi, dan spasial. Dalam konteks pendekatan holistik, BKKBN melakukan mobilisasi seluruh potensi dan daya baik di lingkungan BKKBN, maupun bersama pemangku kepentingan dan mitra kerja di seluruh tingkatan wilayah untuk mencapai target/sasaran RPJMN bidang kependudukan dan KB, dan sasaran Renstra BKKBN Tahun 2015-2019.
“Pada pendekatan tematik, Program KKBPK akan difokuskan pada tema penurunan Angka Fertilitas Total (TFR) guna mengendalikan Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP) melalui peningkatan persentase pemakaian kontrasepsi (CPR) dengan menurunkan tingkat putus pakai, meningkatkan kesertaan ber-KB yang menggunakan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) dan menurunkan kebutuhan ber-KB yang tidak terpenuhi atau unmet need,” paparnya.
Untuk pendekatan terintegrasi, kata Nofrijal, BKKBN mengembangkan keterpaduan dan sinergitas program dan kegiatan lintas sektor program KKBPK baik dengan Pemangku Kepentingan maupun dengan Mitra Kerja di semua tingkatan, terutama keterpaduan dan sinergitas program di Kampung KB.
Melalui kegiatan ini, dirinya berharap dapat memberikan pembekalan Program dan Kegiatan para Pejabat Administrator dan Pengawas di Lingkup Sekretariat Utama dan Inspektorat Utama BKKBN Pusat dan Provinsi, sehingga dapat memitigasi masalah dan memberikan solusi terhadap persoalan terkait Manajemen Pengelolaan Program.
Adapun rangkaian kegiatan Mukernas Pejabat Administrator dan Pengawas di Lingkup Sekretariat Utama dan Inspektorat Utama BKKBN pusat dan provinsi se-Indonesia yang diikuti sekitar 303 orang tersebut, selain diisi pembekalan materi juga dilakukan kegiatan kapasitas building (outbound) bertempat di Pantai Pasir Padi Pangkalpinang.
Ketua Panitia Pelaksana Mukernas, Ir. Catur Sentana kepada wartawan mengatakan, kegiatan outbound merupakan implementasi dari revolusi mental yakni etos kerja, gotong royong dan integritas.
“Outbound ini penting karena kita ingin terus meningkatkan kualitas para pejabat Administrator dan Pengawas lingkup Sekretariat Utama dan Inspektorat Utama BKKBN baik di tingkat pusat maupun provinsi, menjadi pelayan yang berkarakter bagi masyarakat,”ucapnya.
Untuk diketahui, pada acara penutupan Mukernas juga diumumkan pemenang lomba karya tulis liputan kehumasan program KKBPK 2016.
Dimana juara 1 diraih Perwakilan BKKBN Jawa Barat, juara 2 Sumatera Barat, dan juara 3 Jawa Tengah.
Sementara juara harapan 1 perwakilan BKKBN Babel, juara harapan 2 BKKBN Jawa Timur, dan juara harapan 3 perwakilan BKKBN Kalimantan Selatan. (stf/ar)