- BKKBN Targetkan 48,4% Masyarakat Babel Paham Kontrasepsi
- Angka Kelahiran Usia Remaja 15-19 Tahun Diharapkan Turun
PANGKALPINANG, LASPELA – Minimnya pengetahuan terkait penggunaan alat kontrasepsi dan cara penggunaannya yang benar, membuat Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (BKKBN Babel) gencar melakukan sosialisasi seputar masalah kelahiran dan Keluarga Berencana (KB). Salah satunya dengan menggandeng media massa yang dinilai efektif mengedukasi masyarakat.
Kepala Bidang advokasi, penggerakan dan informasi BBKBN Babel, Mediheryanto, SH dalam paparannya mengatakan, untuk Pasangan Usia Subur di Babel tercatat sebanyak 200.000an PUS.
Namun dari sekian banyak tersebut, diakui Mediheryanto, baru sedikit yang mengetahui alat dan cara kontrasepsi secara baik dan benar.
“Kita akan berupaya meningkatkan pengetahuan PUS tentang semua metode kontrasepsi. Dari dua ratusan ribu pasangan usia subur, kita targetkan 48,4 persen mengetahui tentang 7 alat kontrasepsi yang ada, semua harus tau, makanya kita upayakan peningkatan sosialisasi melalui media, dan lainnya,” kata Medi dalam temu media di Babel, Kamis (19/1/2017).
Minimnya pengetahuan ihwal alat kontrasepsi, diakui Medi, akan semakin meningkatkan angka kelahiran di Babel. Pihaknya pun berharap, angka kelahiran pada usia remaja 15-19 tahun bisa menurun.
“Selain menurunkan angka kelahiran di usia remaja, kita juga berupaya menurunkan angka kelahiran pada usia 20-34 tahun. Memang sebetulnya usia terbaik melahirkan itu 20-30 tahun, nah ini yang berusaha kita turunkan, sehingga kesejahteraan keluarga dapat lebih meningkat,” ucapnya.
Mediheryanto menyampaikan justru yang banyak ber-KB adalah pasangan yang masuk kelompok tua yakni berada pada kisaran usia 35-49 tahun.
“Sementara yang produktif banyak yang belum pake, makanya TRF kita mengalami kenaikan,, kelompok ini sudah terlanjur punya anak banyak, makanya ber-KB. Ini gak pengaruh pada angka kelahiran, makanya sasaran kita adalah kelompok 20-35 tahun,” terang Medi kepada wartawan.
Edukasi
Melanie Hastuti, Kasubbid Advokasi dan KIE BKKBN Babel mengatakan, peran media untuk membangun pengetahuan masyarakat akan program kependudukan, keluarga berencana (KB) dan pembangunan keluarga sangat strategis.
“Peran media sangat penting untuk mengedukasi masyarakat tentang program kependudukan yang digencarkan BKKBN karena BKKBN tidak hanya fokus pada program kontrasepsi saja, tetapi upaya untuk membangun keluarga juga. Maka kami bersinergi bersama media untuk dapat memberi edukasi ke masyarakat melalui tulisan rekan-rekan media baik cetak, elektronik maupun online,” katanya.
Ia menambahkan BBKBN Babel juga memiliki program Keluarga Berencana (KB) jangka panjang yang harus diketahui masyarakat seperti metode Kontrasepsi Wanita (MOW) dan Metode Kontrasepsi Pria (MOP).
“Salah satu sasaran program jangka panjang kita adalah ibu yang tidak ingin memiliki anak lagi. Di sinilah peran media mengedukasi masyarakat bahwa usia terbaik menikah yaitu usia 25 tahun untuk laki-laki dan 20 tahun untuk perempuan. Dan usia terbaik untuk hamil 20-30 tahun,” ujarnya.
Penulis: Abdullah Randi
Editor : Stefan H. Lopis