VATICAN, LASPELA– Paus Fransiskus mendesak semua pimpinan untuk bekerja sama melawan “wabah terorisme.” Hal itu disampaikan dalam pidato tahun barunya pada Minggu (1/1) di Vatikan bahwa noda darah telah melumuri awal pembukaan tahun 2017.
Berbicara kepada sekitar 50.000 orang di Lapangan Santo Petrus, sebagaimana tradisi para pendahulunya, pemimpin umat katolik dunia tersebut mengutuk serangan teroris di sebuah klub malam di Istanbul, Turki, pada Minggu (1/1) malam yang menewaskan sedikitnya 39 orang.
“Sayangnya, kekerasan telah terjadi bahkan di malam ini yang penuh dengan harapan dan keinginan yang baik. Sedih, saya mengungkapkan kedekatan saya kepada orang-orang Turki. Saya berdoa untuk para korban dan untuk yang terluka dan untuk seluruh bangsa (Turki) yang berduka,” kata Paus Fransiskus sebagaimana dilansir huffingtonpost.com, Senin (2/1).
“Saya memohon kepada Tuhan untuk mempertahankan semua orang yang berkehendak baik untuk berani menyingsingkan lengan baju mereka guna menghadapi wabah terorisme dan noda darah ini yang menutupi dunia dengan bayangan ketakutan dan rasa kehilangan,” ujarnya.
Dia mengatakan, tahun 2017 harus menjadi tahun bagi setiap orang untuk berbuat kebaikan.
“Tahun ini akan menjadi baik dalam ukuran kita masing-masing, dengan bantuan Allah, kita terus berusaha untuk melakukan kebaikan hari demi hari,” katanya kepada kerumunan massa di pagi hari yang dingin itu.
Sebelumnya, dihadapan 1,2 miliar anggota Gereja Katolik Roma yang menandai Hari Perdamaian Dunia, Paus mengatakan bahwa perdamaian harus dibangun dengan mengatakan ‘tidak’ pada kebencian dan kekerasan dan mengatakan ‘ya’ untuk persaudaraan dan rekonsiliasi.
Juga dalam homilinya saat misa di Basilika Santo Petrus, Paus mengatakan, kurangnya kontak fisik antara sesama akibat pengaruh sarana komunikasi virtual modern “membuat kita kehilangan kemampuan untuk memiliki kelembutan hati dan rasa kagum, untuk mengasihi dan kasih sayang”.
harnas.co