JAKARTA, LASPELA– Proses pencalonan Komjen Tito Karnavian menjadi Kapolri memasuki tahap akhir. Kamis, (23/6/2016) pagi, Tito menjalani uji kelayakan dan kepatutan di Komisi III DPR RI.
Anggota Komisi III Junimart Girsang mengatakan, tahapan ini bakal menentukan langkah Tito untuk menggantikan Jendral Badrodin Haiti sebagai Tribrata I. “Hari ini fit and proper test kepada beliau. Setelah itu akan kita plenokan, apakah lolos atau tidak,” ungkap Junimart usai kunjungan ke rumah dinas Tito, Rabu, 22 Juni kemarin.
Uji kelayakan dan kepatutan bagi mantan Kapolda Metro Jaya itu digelar mulai pukul 10.00 WIB hingga 16.00 WIB sore nanti. Komisi III akan langsung mengambil keputusan lolos atau tidaknya Tito pada pukul 20.00 WIB.
Hasil keputusan itu akan dibawa pada rapat paripurna terakhir sebelum lebaran yang diperkirakan dilaksanakan pada Selasa, 28 Juni mendatang. Setelah itu, hasil paripurna penunjukan Tito akan diserahkan ke Presiden Joko Widodo.
Politikus PDI Perjuangan itu meramalkan pada uji kelayakan dan kepatutan nanti akan berjalan tanpa hambatan. Sebab, sosok yang sempat menjabat sebagai Kepala Densus 88 itu dianggap sudah teruji.
Beberapa hal nanti juga bakal dikonfirmasi langsung ke Tito, salah satunya soal masalah psikologis anggota Polri yang banyak bunuh diri. Sedangkan, anggota Komisi III dari Fraksi PKS Nasir Djamil memfokuskan empat masalah yang akan dipertanyakan ke Tito.
“Mulai dari penegakan hukum, reformasi internal, pelayanan publik, kemudian bagaimana polisi bisa jaga toleransi, sehingga tidak ada kekerasan atas nama agama atau pun konflik berlatar agama,” kata dia.
Di sisi lainnya, anggota Komisi III dari Fraksi NasDem Taufiqulhadi mengatakan, fraksinya akan lebih fokus mempertanyakan soal reformasi di internal Polri. Selain itu, Fraksi NasDem juga akan membahas soal budaya koruptif Polri. “Kalau memang ada dugaan-dugaan dan anggapan seperti survei transparansi yang menyebut polri itu salah satu lembaga yang korup, kita ingin tahu bagaimana pemahaman Tito dan mengatasi soal itu,” tutur Taufiq.
Namun demikian, Taufiq percaya, figur Tito diharapkan mampu membuat korps Bhayangkara lebih baik dari sebelumnya. Apalagi, Tito juga dibekali dengan latar belakang pendidikan yang cukup ciamik, salah satunya menyelesaikan pendidikan di Nanyang Technological University, Singapura, dalam bidang Strategic Studies.
“Dia kapasitas intelektualnya yang bagus sekali. Itu yg kita harapkan ada sebagai sosok kepemimpinan. Karena, persoalan mendatang akan rumit. Cyber crime lintas batas, narkoba terorisme,” tegas dia.
Tito diajukan Presiden Joko Widodo sebagai calon tunggal Kapolri. Hal itu tertuang dalam Surat Presiden Nomor R40/Pres06/2016 tanggal 15 Juni perihal pemberhentian dan pengangkatan dalam jabatan Kapolri.
Sumber: Metrotv