JAKARTA, LASPELA – Los Rijiblancos menjadi tim di Spanyol yang sukses membawa pulang trofi Liga Europa selama tiga kali berturut-turut setelah mengalahkan Liverpool. Sevilla keluar sebagai juara Liga Europa 2015/2016. Klub arahan Unai Emery ini mampu mengalahkan Liverpool dalam laga yang penuh drama dan kontroversial, dengan skor 3-1.
Kemenangan ini sekaligus menjadi sejarah baru yang diukir Los Rojiblancos dengan membawa pulang trofi Liga Europa tiga kali secara beruntun. Los Rojiblancos sempat tertinggal 0-1 dari Liverpool pada babak pertama. Gol The Reds dicetak oleh Daniel Sturridge pada menit ke-35.
Sturridge mencetak gol indah dengan kaki kirinya setelah menerima umpan Roberto Firmonho. Bola mengarah ke sisi kiri gawang dan sulit dibendung David Soria.
Gameiro menerima umpan dari Mariano yang melakukan penetrasi dari sisi kiri pertahanan Liverpool, kemudian melepaskan assist kepada Gameiro yang ada di depan gawang.Memasuki interval kedua, Sevilla membuat kejutan. Keajaiban itu datang dari kaki Kevin Gameiro yang mencetak gol cepat, kurang dari semenit laga babak kedua dimulai.
Stadion St Jakob di Basel kembali bergemuruh pada menit ke-64. Adalah Coke yang membuat para pendukung Los Rojiblancos kegirangan melalui golnya yang membalikkan keadaan untuk keunggulan Sevilla.
Coke lagi-lagi menunjukkan kualitasnya sebagai penyerang berbahaya dengan mencetak gol kedua dan menjauhkan skor menjadi 3-1 untuk Sevilla.
Namun, gol kedua Coke ini sempat diprotes para pemain Liverpool karena posisinya sudah dianggap offside saat menerima umpan Mariano. Dalam tayangan ulang, Coke memang jelas offside. Namun, wasit menganggap bola umpan itu sempat mengenai salah satu pemain Liverpool.
Pada babak pertama, gol yang dicetak pemain Liverpool, Dejan Lovren melalui sundulan, dianulir wasit. Itu lantaran Daniel Sturridge sudah berada dalam posisi offside saat bola sundulan Lovren meluncur ke gawang Mignolet melewati penyerang The Reds tersebut.
Pergantian pemain, yakni masuknya Divock Origi dan Cristian Benteke pada babak kedua setelah Liverpool tertinggal 1-3 pun tak banyak membantu. Manajer The Rerds, Juergen Klopp kembali harus gigit jari dan menikmati predikatnya sebagai spesialis nyaris baik di Borussia Dortmund maupun Liverpool. (CNN/Stef)