REVOLUSI mindset sebagai revolusi baru dunia wisata Kepulauan Bangka Belitung adalah sebuah keniscayaan. Pada edisi perdananya Media Satya NEGERI LASKAR PELANGI memuat liputan Revolusi Mindset menuju Pariwisata. Semua elemen BABEL ARCHIPELAGO berharap revolusi damai menuju pariwisata yang IDAMAN (indah, damai dan aman) bisa segera terwujud.
P e r u b a han mindset (pola pikir) dari pola pikir instant dengan menambang tersebut dalam lima bulan terakhir ini mengalami transformasi yang baik gerakan menuju pariwisata. Keunggulan Kepulauan Bangka Belitung sebagai Negeri Tho Ngien Fa Ngien Jit Jong yang menciptakan kedamaian, keindahan alam serta variasi kuliner dengan cita rasa kelezatannya memungkinkan pariwisata menjadi primadona yang paling mudah dan paling cepata didorong.
Pemangku kepentingan tidak lagi mengutuk “kegelapan” krisis ekonomi, namun memilih menyalakan lilin untuk bangkit, bersama bersatu bergerak maju. Sebuah forum yang diinisiasi oleh Usmandie Adeska menyelenggarakan diskusi Babel Gemilang. Demikian pula Kamar Dagang dan Industri Kepulauan Bangka Belitung sedang merancang konsep kepariwisataan yang bisa semakin mendorong kepariwisataan di Negeri Laskar Pelangi.
Bahkan, praktisi pariwisata Pangkalpinang langsung melakukan practical transformation dengan menggelar Travel Mart 2016 sesudah sukses menyelenggarakan Travel Mart 2015. Travel Mart ini juga merupakan sinergitas dari berbagai pemangku kepentingan antara lain Pemerintah Kota, PHRI dan ASITA, para seller dan buyer.
Motivator Didik Madani yang juga penulis buku Power Speaking memberikan optimisme kepada peserta Travel Mart, “Destinasi wisata kita mungkin dalam tahap pembenahan, daya tariknya kurang optimal dan masih diperlukan inovasi disana sini. Namun kata kuncinya adalah pada seller yang menarik. Seller dengan power speaking yang menarik akan membuat buyer tertarik. Gunakan strategi lima menit pertama.’
Transformasi dan Sinergi
Sebuah transformasi yang baik memerlukan sinergi yang baik pula. Ketua Pelaksana Pangkalpinang Travel Mart 2016, Wendo Irwanto mengharapkan pemerintah senantiasa bersedia bersinergi dengan masyarakat maupun pelaku usaha agar pariwisata dapat berjalan dengan mulus.
“Bangkitnya industri pariwista ada tiga sisi yaitu pemerintah, swasta dan masyarakat. Kalau 3 sisi ini bersinergi lebih awal maka akan bangkitlah pariwisata Pangkalpinang dan Babel,” kata Wendo.
Wendo menjelaskan, pemerintah harus lebih gencar mempromosikan, menambah destinasi wisata baru dan lebih memaksimalkan lagi destinasi wisata yang ada.
Khusus pelaku wisata, Wendo berharap kerjasama yang baik seperti tercitanya Pangkalpinang Travel Mart terus terjaga dimana PHRI, ASITA maupun HPI bersatu untuk mengemas kegiatan seperti Pangkalpinang Travel Mart sebagai titik awal bersatunya industri pariwisata.
Masyarakat, harap Wendo, bisa turut serta menjaga para tamu wisatawan, selain menyambut tamu dengan ramah juga dapat menjaga tamu dengan memberikan kesan yang baik.
“Peran utama masyarakat sangat penting. Dengan bergabung nya 3 industri wisata pemerintan dan masyarakat dengan demikian tidak diragukan lagi untuk menjual wisata Pangkalpinang di luar mancanegara,” tuturnya.
****
KETUA UMUM KADIN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELLITUNG, Ir Thomas Jusman MM, mengatakan konsep Pangkalpinang Travel Mart sangat baik dan menjadi bukti nyata dan langkah nyata mempertemukan pembeli dan penjual di Bangka Belitung (Babel).
“Ada sinergi yang baik antara pelaku usaha di Babel terutama agent travel dan hotel-hotel, mempertemukan dengan agen travel dari luar babel sehingga membantu mempromosikan potensi di Babel,” ulasnya.
Ketua Umum KADIN BABEL menilai positif gerakan-gerakan pengurus KADIN maupun pimpinan asosiasi pengusaha yang sudah bergerak dengan sangat baik dan membuat kreasi-kreasi di bidang kepariwisataan. (yud)