7 Mobil Mahasiswa Indonesia Juara Lomba Irit BBM Asia

LASPELA – Lebih dari 117 tim mahasiswa yang berasal dari 17 negara di Asia, Timur Tengah, dan Australia telah selesai berkompetisi dalam ajang Shell Eco-marathon Asia 2016 di Rizal Park Manila, Filipina.

Total tujuh mobil dari tim yang berasal dari sejumlah universitas di Indonesia menduduki deretan atas papan juara pada acara yang berlangsung pada tanggal 3–6 Maret 2016 ini.

“Prestasi yang diraih tahun ini semakin mengukuhkan posisi tim Indonesia sebagai tim yang senantiasa diperhitungkan dalam ajang kompetisi mendesain, menciptakan, dan mengendarai mobil paling hemat energi, yang secara rutin diselenggarakan oleh Shell,” ujar Darwin Silalahi, Presiden Direktur PT Shell Indonesia.

Screenshot_72

Lomba ini sendiri punya dua kategori mobil, yaitu Prototype dan UrbanConcept. Prototype merupakan kendaraan futuristik dengan aerodinamika tinggi. UrbanConcept merupakan kendaraan super-ekonomis dan inovatif yang menyerupai kendaraan di pasaran saat ini.

Peserta harus menggunakan salah satu dari jenis-jenis energi yang berbeda, yaitu bensin, solar, baterai listrik, hidrogen, bahan bakar alternatif (etanol), dan gas atau khususnya CNG (compressed natural gas).

Screenshot_71

Hasil akhir dilihat dari tim yang dapat menempuh jarak terjauh dalam satuan kilometer dengan menggunakan bahan bakar setara dengan 1kWh listrik, 1 m3 hidrogen, atau 1 liter bahan bakar.

Tim Sadewa dari Universitas Indonesia (UI) yang meraih juara I untuk kategori mobil UrbanConcept yang menggunakan bensin. Sementara itu, tim Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) meraih juara I dan Tim Bengawan Team 2 dari Universitas Sebelas Maret meraih Juara II (Kedua) untuk kategori UrbanConcept dengan mesin diesel (solar).

Sementara itu, tim Cikal Ethanol dari Institut Teknologi Bandung (ITB) meraih juara II dan tim Horas Mesin dari Universitas Sumatera Utara (USU) meraih juara III untuk UrbanConcept dengan menggunakan etanol.

Hasil akhir dilihat dari tim yang dapat menempuh jarak terjauh dalam satuan kilometer dengan menggunakan bahan bakar setara dengan 1kWh listrik, 1 m3 hidrogen, atau 1 liter bahan bakar.

Tim Sadewa dari Universitas Indonesia (UI) yang meraih juara I untuk kategori mobil UrbanConcept yang menggunakan bensin. Sementara itu, tim Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) meraih juara I dan Tim Bengawan Team 2 dari Universitas Sebelas Maret meraih Juara II (Kedua) untuk kategori UrbanConcept dengan mesin diesel (solar).

Sementara itu, tim Cikal Ethanol dari Institut Teknologi Bandung (ITB) meraih juara II dan tim Horas Mesin dari Universitas Sumatera Utara (USU) meraih juara III untuk UrbanConcept dengan menggunakan etanol.

Screenshot_70

Adapun tim Bumi Siliwangi Team 4 dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) meraih juara II (Kedua) UrbanConcept yang menggunakan jenis energi baterai elektrik.

Sementara untuk kategori Prototype, tim lainnya dari Universitas Indonesia, yaitu Tim Nakoela, juga meraih juara I dengan energi bensin.

“Terbukti selama tujuh tahun mengikuti ajang ini sejak 2010 lalu, tim mahasiswa Indonesia selalu bisa meraih penghargaan di ajang Shell Eco-marathon Asia. Ini menjadi bukti bahwa mahasiswa Indonesia memiliki kemampuan untuk merancang mobil yang inovatif sekaligus memikirkan mengenai alternatif energi di masa depan,” kata Darwin Silalahi.(kpl/nzr/sno)

Sumber : (http://www.otosia.com/berita/7-mobil-mahasiswa-indonesia-juara-lomba-irit-bbm-asia.html)