BEIJING, LASPELA– China memperingatkan Amerika Serikat segera menghentikan tindakan berbahaya dan tidak bersahabat. Hal ini terkait konfrontasi yang terjadi kembali di ruang angkasa Laut China Timur pada Minggu (23/7). Tindakan tersebut berisiko memicu konflik yang berdampak buruk bagi relasi AS-China.
Dalam konflik tersebut, pesawat jet tempur China J-10 mencegat pesawat pengintai Angkatan Laut AS EP-3. Pesawat J-10 terbang di bawah, melambat, kemudian berhenti tepat di depan EP-3. Jarak kedua pesawat dalam peristiwa ketiga sepanjang 2017 tak lebih dari 300 kaki.
Pertemuan kedua pesawat berada sekitar 80 mil laut dari batas wilayah udara China sebelah timur. China menganggap, tindakan pilotnya sesuai aturan, penting, dan profesional.
“Pesawat AS terbang dekat wilayah China yang mengancam keamanan kami,” ujar Kementerian Pertahanan China dalam pernyataannya, Selasa (25/7) dikutip dari laman harnas.co.
Wilayah tersebut sebetulnya masuk dalam ruang angkasa internasional yang tak bisa diklaim negara mana pun. Laut China Timur adalah bagian dari Samudera Pasifik yang merupakan wilayah beberapa pulau kecil tak bertuan.
Kepemilikan pulau saat ini masih diperebutkan China, Jepang, dan Taiwan. Selain di Laut China Timur, China juga mengklaim hak atas sebagian besar Laut China Selatan.
China menyatakan, beberapa pulau kecil di Laut China Selatan sebagai wilayah kekuasaannya. Klaim dibuktikan dengan melakukan reklamasi dan membangun pangkalan militer di pulau tersebut.
Tindakan China menimbulkan konflik dengan negara lain yang mengklaim hal sama, termasuk Indonesia. Tindakan China juga telah memancing konfrontasi dengan AS.
Terkait konfrontasi pada Minggu (23/7), AS mengatakan tak mengetahui klaim China di wilayah tersebut. China memasukkan areal tersebut dalam Zona Identifikasi Pertahanan Udara, yang diterapkan pada hampir di seluruh wilayah Laut China Timur.
“Tindakan ini menunjukkan kontrol minim China pada pilotnya,” kata Kapten Angkatan Laut AS, Jeff Davis.
AS menganggap, tindakan China tidak aman bagi hubungan kedua negara. Tindak pencegatan juga berisiko mengancam keselamatan pilot. Menurut Davis tindak pencegatan sebetulnya bukan hal asing di wilayah udara internasional.
Namun, hal tersebut harus dilakukan dengan cara yang aman. Davis menganggap tindakan China bukan contoh yang baik di ruang angkasa internasional.
Konfrontasi AS-China di ruang udara sempat terjadi dua kali pada Mei 2017. Dua pesawat China J-10 sempat mengganggu pesawat pengintai AS di ruang udara Laut China Selatan.
Sebelumnya pesawat jet China SU-30 terbang terbalik di atas pesawat Angkatan Udara AS WC-135. Konflik paling parah terjadi antara pesawat tempur AS EP-3 dan J-8 milik China pada 2001. Konflik memicu perselisihan antara AS dan China.
Militer China berperan lebih aktif dalam beberapa bulan terakhir. Kapal perang tercanggih China The Liaoning saat ini sedang memimpin armada di Laut Baltik. China bersiap melakukan latihan pertama dengan Angkatan Laut Rusia di perairan Eropa. The Liaoning siap beraksi di Samudera Pasifik dengan cakupan hingga wilayah perairan bagian timur, yang termasuk pesisir barat AS. (harnas)
Editor: Stefanus H. Lopis