Tony Wen dan PERBASI Melayani

CEPLAS CEPLOS. Itulah Ketua Umum PERBASI, Danny Kosasih saat memberikan sambutan pada Pelantikan Pengurus PERBASI Babel maupun saat memberikan arahan pada Rapat Kerja Daerah (Rakerda) PERBASI Babel.
“Pengukuhan pengurus merupakan saat mulai MELAYANI; melayani masyarakat banyak, melayani dunia perbasketan di Babel. Jadi bukan sebaliknya, pengurus minta dilayani. Pelantikan merupakan saat untuk bersinergi mencetak prestasi,” tandas Danny Kosasih.
Sejarah Basket Indonesia sejatinya dimulai dari Tanah Sungailiat, Bangka, Babel ini. “Kita harus bangga bahwa orang pertama yang memprakarsai didirikannya PERBASI berasal dari Sungailiat yaitu Tony Wen yang namanya dijadikan nama jalan di SD Theresia. Tony Wenlah cikal bakal perbasketan Indonesia. Kita wajib meneladan Tony Wen dengan tradisi suksesnya,” ajak Danny Kosasih.
Danny Kosasih kagum dan mengapresiasi Bangka ketika berkeliling dijumpai banyak lapangan basket. Namun ia tidak mau hanya fisik lapangannya yang banyak namun miskin prestasi. “Seribu lapangan basket hanya mencetak rekor MURI saja. Perbasketan Babel harus belajar dan bertumbuh sehingga melahirkan prestasi. Babel harus mampu melahirkan Joshoa-Joshoa dan Abraham-Abraham baru (pebasket andalan nasional asal Babel,red),” kata Danny Kosasih.
Pengurus PERBASI Babel ini, kata Danny, kuat tapi harus diimbangi manajemen yang kuat pula sehingga memiliki program yang jelas. “Dan kuncinya adalah Vitamin Edan. Kegilaan dalam arti positif. Pak Yusri Lestari misalnya, beliau bukan pebasket, namun cintanya pada basket luar biasa. Bahkan, PERBASI PUSAT, 30 hingga 40 persennya disupport dari Pak Yusri Lestari,” ungkap Danny disambut tepuk tangan.
Bekerja dengan vitamin edan, kata Danny, akan membuat energi ekstra yang memompa semangat berprestasi, melahirkan pebasket-pebasket andal. “Pada saatnya PERBASI bisa menciptakan dunia basket yang profesional. Jadi mengubah berkorban menjadi profesional dan berprestasi,” tandas Danny Kosasih. (agus ismunarno)