Polio Kembali Ditemukan di Indonesia Setelah Delapan Tahun, dr Then: Bangka Masih Aman

SUNGAILIAT, LASPELA — Selama delapan tahun dinyatakan bebas polio oleh World Health Organization (WHO), kini kasus tersebut kembali ditemukan di Indonesia. Setelah anak usia tujuh tahun di Provinsi Aceh terinfeksi virus pertama polio sejak 2014 lalu.

Bahkan, baru-baru ini kasus tersebut juga terjadi di kabupaten Purwakarta, Provinsi Jawa Barat.

Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bangka dr Then Suyanti memastikan belum ditemukannya virus berbahaya ini di Kabupaten Bangka.

“Untuk wilayah Babel, khususnya Kabupaten Bangka masih aman,” kata dr Then, Rabu (5/4/2023).

Dikatakannya, anak yang terinfeksi virus polio ini akan mengalami dampak serius pada kesehatannya, dimana dampak terburuknya bisa mengalami kematian.

“Bisa menyebabkan lumpuh hingga kematian,” jelasnya.

Namun demikian, kata dr Then, hal ini bisa diantisipasi dengan melakukan imunisasi lengkap. Karena imunisasi merupakan tindakan paling efektif untuk mencegah penyakit polio.

“Vaksin polio yang diberikan berkali-kali dapat melindungi anak seumur hidup,” tegasnya.

Selain itu, untuk pencegahan penularan kepada orang lain melalui kontak langsung (droplet) dapat diantisipasi dengan menggunakan masker, baik yang sakit maupun yang sehat.

dr Then juga mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS). Hal ini juga dilakukan untuk mencegah terjadinya kasus polio.

“Mencegah pencemaran lingkungan (fecal-oral) dan pengendalian infeksi dengan menerapkan buang air besar (BAB) di jamban dan mengalirkan ke septic tank,” tandasnya. (mah)