Dukung Pemprov Babel Tingkatkan APK-PT, UBB Siapkan Tujuh Prodi Baru

PANGKALPINANG, LASPELA – Universitas Bangka Belitung (UBB) akan membuka dan menyiapkan tujuh program studi (prodi) baru untuk menambah daya tampung siswa SMA SMK yang ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi (PT).

Hal ini lantaran masih rendahnya minat lulusan SMA/SMK untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.

“Untuk itu dalam rapat bersama semua rektor perguruan tinggi yang ada di Babel untuk mencari akar permasalahan rendahnya APK PT Babel yang hanya 14,85 persen atau turun satu digit dari tahun sebelumnya 15,23 persen,” kata Rektor UBB, Ibrahim saat menghadiri rapat bersama Forum Rektor Provinsi Kepulauan Babel di Ruang Pasirpadi Kantor Gubernur Babel, Selasa (14/2/2023).

Dia mengatakan, rendahnya APK PT tersebut membuat pemerintah daerah serta satuan pendidikan khususnya di jenjang SMA/SMK dan perguruan tinggi untuk konsen mengambil tindakan meski akar permasalahannya ada di mainset masyarakat itu sendiri.

“Dan tentunya kita mendukung upaya Pemprov Babel dalam meningkatkan angka partisipasi kasar (APK) perguruan tinggi (PT),” ujarnya.

Disampaikan Ibrahim, setiap tahun jumlah siswa SMA/SMK yang ingin kuliah di UBB lebih dari 7.000 siswa, tetapi UBB hanya bisa menampung 2.000 mahasiswa baru setiap tahunnya.

“Dengan rendahnya APK PT di Babel maka UBB akan menambah daya tampung dengan mempersiapkan tujuh prodi baru,” jelasnya.

Untuk itu, pemerintah juga harus mendukung usulan pembukaan program studi (prodi) baru dari perguruan tinggi karena ini dapat membuat daya tarik atau minat siswa melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi.

“Anggaran beasiswa juga jangan hanya untuk mahasiswa yang melanjutkan saja namun dapat disiapkan juga untuk mahasiswa baru agar dapat menjadi alat mendorong APK, karena salah satu alasan mereka yang tidak melanjutkan pendidikan itu tidak adanya biaya,” tuturnya.

Selain itu, kita juga harus memikirkan bagaimana intervensi satuan pemerintah di SMA/SMK agar dapat membuat target berapa banyak keinginan siswa yang akan melanjutkan sekolah ke perguruan tinggi karena setiap hari guru-guru di SMA/SMK itulah yang berkomunikasi langsung dengan siswa.

“Kita tidak bisa hanya mengandalkan sosialisasi dari perguruan tinggi ke SMA/SMK, karena yang dapat mengedukasi siswa itu hanya guru-guru SMA/SMK yang dekat dengan siswa sehingga siswa itu dapat membuat perubahan dan berkeinginan melanjutkan pendidikannya setelah lulus sekolah. Kita perguruan tinggi hanya menerima limpahan dari SMA/SMK itu,” tutupnya.

Berdasarkan hasil suspenas BPS Babel September 2021 lalu, alasan utama penduduk yang memiliki ijazah SMA tidak melanjutkan ke perguruan tinggi itu adalah karena bekerja untuk mencari nafkah 37,34 persen, merasa pendidikan SMA sudah cukup 18,02 persen, menikah 17,34 persen, tidak ada biaya sekolah 16,5 persen dan alasan lainnya seperti mengurus rumah tangga dan jangkauan jauh dari perguruan tinggi 10,75 persen.(chu)