PHRI Diminta Ikut Promosikan Kuliner dan Pariwisata Babel

PANGKALPINANG, LASPELA – Penjabat (Pj) Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Ridwan Djamaluddin meminta Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Babel untuk mempromosikan kuliner dan pariwisata Babel kepada wisatawan yang berkunjung.

“Kami berharap PHRI kedepan dapat mempromosikan kuliner khas Babel, seperti lempah kuning dan destinasi wisata yang ada di Babel, agar dapat dikenal dari daerah luar,” ujarnya secara virtual, dalam musyawarah daerah (musda) ke-V PHRI Babel, Selasa (31/1/2023).

Ia mengatakan pemerintah daerah siap bersinergi dengan PHRI Babel agar kedepan perhotelan dan restoran bisa menjadi wadah bagi pelaku usaha pariwisata di Babel.

“Saya minta pembangunan hotel di Kabupaten Bangka Barat dan Bangka Selatan agar memiliki hotel yang berstandar, nantinya pemerintah daerah akan membantu untuk kebijakannya,” ungkapnya.

Hal senada dikatakan Ketua BPD PHRI Babel Bambang Pattijaya, ia merasa senang karena bisa berkumpul dengan kawan-kawan PHRI se-Babel.

“Saya berjanji, seperti apa kata Pj Gubernur Babel untuk mengajak Ketua Umum BPP PHRI menikmati makanan khas daerah, seperti lempah kuning dan memperkenalkan destinasi wisata di Babel sebelum beliau pulang ke Jakarta,” ucap BPJ sapaan akrabnya.

Ia juga berharap kedepan PHRI Babel bisa lebih maju lagi, karena setelah dua tahun dilanda pandemi Covid-19.

“Semoga kedepannya perhotelan dan restoran di Babel akan lebih berkembang, setelah bertahan dimasa-masa pendemi Covid-19,” tukasnya.

Sementara itu, Ketua BPP PHRI Hariyadi Sukamdani menuturkan, saat ini bila satu daerah yang tadinya biasa-biasa saja tiba-tiba bisa berkembang serta populer dan dikenal dikalangan masyarakat luas melalui media sosial.

“Pontensi media sosial bisa mengembangkan sebuah daerah menjadi lebih berkembang dan maju, ini bisa digunakan untuk digunakan sebagai promosi, agar wisata daerah bisa terkenal dan populer,” jelasnya.

Dia juga menyebutkan, PHRI telah menjadi tulang punggung bagi pemerintah daerah, melalui pemasokan dari retribusi sektor Perhotelan dan Restoran.

“Di beberapa daerah PHRI ini menjadi tulang punggung bagi Pemerintah Daerah, karena menjadi sumber pendapatan asli daerah hingga 50%,” paparnya.

Ia juga menambahkan, saat ini anggota PHRI se Indonesia sudah hampir 4000 anggota dan yang aktif membayar iuran hanya 1000 lebih anggota.

“Kami berharap kedepan para pelaku hotel dan restoran bisa lebih berkembang dan maju melalui program-program yang ada di PHRI,” tutup Ketua BPP PHRI.(chu)