TOBOALI, LASPELA – Penyidik Satreskrim Polres Bangka Selatan (Basel) masih fokus penyelidikan kasus lakatambang yang menelan 2 korban jiwa di IUP PT Timah Tbk di Dusun Tambang 10, Desa Rindik, Toboali.
Pemeriksaan keempat karyawan di bawah bidang pengawasan Tambang dan Pengangkutan perdana PT Timah Tbk perdana dilakukan pasca 10 hari kejadian lakatambang.
Para saksi dimintai keterangan perdana pada Rabu (18/1/2023) kemarin selama 9 jam dan dilanjutkan pada Kamis (19/1/2023).
“Kami saat ini masih fokuskan penyelidikan ke pihak pt timah karena di dalam kejadian ini semua mengerjakan pt timah dan di bawah kewenangan pt timah dan kami masih dalami penyelidikan dan kedepan ada beberapa saksi jumlahnya lebih bnyak daripada hari ini yang akan kita panggil,” kata Kasatreskrim Polres Basel, AKP Chandra Satria Adi Pradana, Kamis (19/1/2023).
Ia mengungkapkan, dari hasil pemeriksaan saksi-saksi dari internal PT Timah disebutkan baru muncul nanti nama-nama dari pihak eksternal dari pt timah yang akan dipanggil oleh penyidik.
“Sudah muncul nama-nama dari karyawan pt timah yang kita periksa hari ini dan hari ini juga kita akan kirimkan surat undangan klarifikasi juga untuk 11 pekerja yang ada di lokasi kejadian,” ungkapnya.
Ia menjelaskan, keempat karyawan dimintai keterangan terkait laporan informasi yang didapatkan penyidik di lapangan terkait adanya dugaan lakatambang di iup pt timah yang dikerjakan oleh pt timah sendiri.
“Jadi hasil pemeriksaan sementara hari ini sangat dimungkinkan ada kita panggil karyawan pt timah yang di pangkalpinang terkait mekanisme peraturan dan job description yang dikeluarkan oleh pt timah sendiri nanti kita mintai keterangan mereka dan ada dari pemeriksaan disebutkan di pangkalpinang pusat yang memiliki aturan-aturan tersebut,” terangnya.
“Kalau menurut saksi terperiksa itu bukan tanah asal jadi itu iup pt timah yang sudah pernah dikerjakan dan dikerjakan kembali oleh pt timah sendiri,” sambungnya.
Sementara untuk tempat kejadian perkara (tkp) lakatambang, lanjut Chandra pihaknya sudah mengamankan lokasi kejadian dan akan berkoordinasi untuk pengamanan barang bukti yang ada di lokasi kejadian.
“Untuk tkp sudah kita amankan sementara ini dan kedepan kita akan berkoordinasi perihal pengamanan barang bukti tambang yang ada di lokasi,” jelasnya.
Chandra menyebutkan, untuk barang bukti yang ditemukan di lokasi kejadian dari hasil 2 kali olah tkp mandiri dari Satreskrim dan iden di hari pertama kejadian dan hari kedua olah tkp mendampingi dari inspektur tambang esdm kementerian bersama polda juga ditemukan 4 mesin ponton ti.
“Hasil olah tkp ditemukan di lapngan adanya 4 ponton dari kesaksian petugas di lapangan namun satu ponton dalam kondisi tertimbun dan untuk 2 alat berat di lokasi itu dipinjamkan pt timah untuk evakuasi kedua korban,” pungkasnya. (Pra)