MUNTOK, LASPELA – Tenaga dokter spesialis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sejiran Setason belum lengkap. Pasalnya, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bangka Barat (Babar) tidak memiliki anggaran untuk melakukan rekrutmen.
“Masih banyak yang kurang dokter spesialis, seperti dokter spesialis ortopedi atau patah tulang, urologi dan paru-paru. Kita ingin menambahkan dokter spesialis lagi tapi tidak ada anggaran,” ungkapnya, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bangka Barat (Babar), Muhammad Sapi’i Rangkuti, Rabu (18/1/2023).
Saat ini, RSUD Sejiran Setason hanya memiliki 22 orang dokter spesialis. Mereka terdiri dari 16 dokter spesialis berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN), tiga orang dokter mitra, dan tiga orang masih menjalani pendidikan.
“Kita berharap para dokter dapat memanfaatkan kesempatan yang ada untuk melanjutkan pendidikan dokter spesialis, sehingga ke depan tidak ada lagi pasien yang dirujuk keluar daerah,” harapnya.
Persoalan penganggaran rekrutmen dokter spesialis juga tak luput dari masalah gaji. Rangkuti mengungkapkan, gaji yang diterima dokter spesialis setiap bulannya terbilang cukup besar dengan angka rata-rata berkisar Rp35 juta.
“Kalau gaji spesialis tergantung ada tunjangan kelangkaan profesi dan pokok tergabung dalam TPP, angka variatif tergantung masa kerja,” katanya. (oka)