Air Tak Mengalir di Perum Seruni, Ini Penjelasan PDAM Tirta Pinang

PANGKALPINANG, LASPELA –  Suplai air dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Pinang, Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) yang terhenti dua hari terakhir di Perumahan Tanjung Bunga Cluster Seruni, dikarenakan adanya kebocoran pipa pada jembatan pipa atau aset milik PDAM.

Plt Direktur PDAM Tirta Pinang Kota Pangkalpinang, Ervani, mengaku kejadian ini memang berulang kali terjadi dan menganggu suplai air ke pelanggan di Kecamatan Bukit Intan.

“Ini terjadi karena clamp pipa di jembatan pipa PDAM di arah jalan Pulau Bangka Kompleks Perkantoran Pemprov Babel itu dicuri, sudah dua kali dicuri orang, dan kami sudah perbaiki,” kata Ervani, saat dihubungi via ponsel, Rabu (14/12/2022).

Menurutnya, pihaknya selain mendapat laporan dari warga terkait air yang tak mengalir juga diketahui dari tekanan pompa manometer PDAM yang menurun. Tetapi, untuk mengetahui pasti kejadian yang terjadi pihaknya membutuhkan survei jalur.

“Kami monitoring setiap saat melihat di popmpa suplai, kalau manometer drop berarti ada kebocoran. Kami butuh waktu untuk survei jalur, katakanlah misalkan punya waktu enam jam baru ketemu permasalahannya, perbaikan butuh satu hari, tetapi dampak pemulihan satu hari lagi, itu yang sulit atau cepat penyelesaian. Dua hari baru bisa pulih normal air mengalir seperti biasa,” jelasnya.

Sekarang kata dia, kondisi ini sudah diselesaikan atau diperbaiki, hanya saja butuh waktu untuk pemulihan, pengisian air baik di tangki air maupun di jalur pipa.

Tetapi ia tak bisa memastikan, kapan air di Perumahan Tanjung Bunga Cluster Seruni akan kembali lancar.

“Progres perbaikan sudah kemarin selesai, tapi dampaknya belum pulih. Pipa kosong itu diisi dulu, belum lagi pelanggan yang buka keran sehingga dampak seperti Seruni bisa lebih lama, ditambah jaringan pipa persil oleh pihak perumahan  di Seruni ini lewat plafon, kalau yang daerah lain mungkin cepat nggak lama sudah bisa ngalir. Kalau di Seruni dari water meter naik pipa naik ke plafon, itu agak repot dan lambat mengalir ketika buka kran,” bebernya.

Ervani juga mengaku paham dan memaklumi kondisi yang dialami oleh pelanggan di Perum Tanjung Bunga Cluster Seruni, apalagi kata dia, ia juga punya anak dan cucu yang masih balita sehingga tahu permasalahan dan kesalnya bila kondisi ini terjadi.

Clamp pipa ini, tambah dia, rencananya akan diganti dengan las permanen, karena bukan hanya clamp pipa berupa baut mur yang dicuri tetapi penyangga-nya juga hilang dicuri.

Selain dikarenakan clamp pipa yang berulang dicuri orang, persoalan lain yang dihadapi sebut Ervani adalah pipa yang bocor akibat proyek di belakang Kantor Kanwil Kemenag Babel, beberpa kali pipa PDAM pecah.

“Ini sudah kelima kali pipa kami pecah, mereka laporkan kami perbaiko, tapi terus berulang, kami kesal juga. Jika nanti terjadi lagi, dan apabila mereka nggak mau ikut bertanggungjawab kami akan lapor polisi,” tegasnya.

Ia menambahkan, tadi malam PDAM Tirta Pinang juga sudah mensuplai air ke Perum Tanjung Bunga Cluster Seruni hingga pukul 12 malam menggunakan mobil tangki air.

“Jadi semalam kami drop pakai mobil tangki air sampai jam 12.00 malam tapi memang sebagian warga tidak menerima air ini karena keterbatasan tempat penampungan,  warga mengandalkan aliran 24 jam nggak punya wadah penampung,” pungkasnya. (Sih)