MOSUL, LASPELA- Irak resmi menyatakan kemenangan mereka atas kelompok teroris ISIS di Mosul, Minggu (9/7/2017) setelah pertempuran sengit selama sembilan bulan, sejak Oktober tahun lalu. Pemerintah Negeri 1001 Malam itu juga mengklaim berhasil membebaskan seluruh Mosul dari cengkeraman kelompok teror tersebut.
Kemenangan Irak tersebut menjadi kekalahan terbesar bagi ISIS, setelah mendeklarasikan kekhalifahan di Irak dan Suriah, tiga tahun lalu.
Perdana Menteri Irak Haider al-Abadi langsung menuju Mosul guna memberi ucapan selamat pada pasukan keamanan dan juga bagi warga setempat, yang akhirnya terbebas dari cengkeraman kekejian ISIS.
Dalam foto yang dirilis secara resmi oleh pemerintah, PM Abadi terlihat mengenakan seragam tentara berwara hitam lengkap dengan topi baret. Dia tampak menyalami pasukan keamanan yang terdiri dari polisi dan tentara. PM Abadi juga dijadwalkan memberi pidato kemenangan dalam waktu dekat.
Tentara Irak menggelar operasi perebutan kembali Mosul pada Oktober tahun lalu, dan sukses mengambil alih kawasan timur kota tersebut pada Januari lalu. Sebulan kemudian, mereka sukses merebut bagian barat Mosul.
Kendati berhasil menguasi sebagian besar wilayah Mosul, pasukan keamanan mendapat perlawanan sengit dari militan yang membangun benteng pertahanan di Kota Tua, di bantaran Sungai Tigris yang padat penduduk.
Gempuran serangan udara yang didukung pasukan koalisi internasional, termasuk Amerika Serikat dan Perancis, membuat tentara Irak bisa menembus pertahanan ISIS dan akhirnya menduduki Masjid Al-Nuri dan Menara Al-Hadba, dimana pemimpin ISIS Abu Bakr Al-Baghdadi menyatakan kekhalifahan pada 2014.
Pendudukan masjid bersejarah di Mosul, yang sebelumnya diledakkan ISIS pada 21 Juni, sekaligus menjadi simbol kekalahan ISIS yang kini semakin terdesak hingga ke bantaran sungai.
Adapun, melansir AFP, sebelum kedatangan PM Abadi, pasukan koalisi Irak berhasil menewaskan 30 teroris yang berusaha kabur dari Kota Tua melalui sungai. Sebelumnya, pasukan koalisi juga sukses merebut dua kantung persembunyian terakhir ISIS di Kota Tua.
Meskipun sudah menyatakan kemenangan secara resmi di Mosul, pertempuran dengan ISIS sebenarnya belum berakhir. Pasalnya, ISIS masih menguasai beberapa wilayah di Irak, termasuk Tal Afar dan Hawijah di utara dan sedikit area di Provinsi Anbar .
Selain itu, ISIS juga masih menguasai beberapa wilayah di Suriah, termasuk Raqqa.
Analis memperingatkan bahwa hilangnya Mosul memang merupakan kekalahan bagi ISIS, namun belum terbilang fatal bagi kelompok teroris internasional itu.
“Perebutan kembali Mosul bukan berarti ISIS bertekuk lutut,” kata Patrick Martin, Analis Irak dari Institut Studi Perang.
“Jika pasukan keamanan tidak melakukan langkah-langkah agar kemenangan atas ISIS ini bisa dipertahankan dalam jangka panjang, maka, secara teori, ISIS bisa kembali dan merebut daerah perkotaan,” tuturnya.
Adapun Perserikatan Bangsa-Bangsa menyebut operasi perebutan kembali Mosul sejak Oktober membuat 915 ribu warga sipil kehilangan rumah dan terpaksa mengungsi.
Sumber: CNN