PANGKALPINANG, LASPELA – Lulusan jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) menjadi penyumbang pengangguran paling banyak di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), menanggapi hal ini Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Ir. Asfriyansyah Noor, menilai dipengaruhi budaya gampang mencari timah.
“Saya telah berdiskusi dengan Direktur PT Timah dan memang masyarakat kita ini tergantung dengan timah, jadi timbul malas sekolah maunya nambang, padahal ini bukan alasan untuk tidak sekolah,” ujarnya, disela seminar dan job fair, Minggu (4/12/2022).
Padahal budaya malas sekolah ini tidak zaman lagi, jangan malas-malasan dan terus menjunjung tinggi pendidikan, terus melanjutkan dan asah terus skill yang dimiliki. “Terus lanjutkan sekolah, kuliahlah tingkatkan kemampuan,” tuturnya.
Sementara upaya dari Kementrian sendiri ialah, terus memperdayakan dan memberikan pelatihan skill kepada mereka yang putus sekolah dengan memanfaatkan Badan Latihan Kerja (BLK).
“Sehingga mereka tahu skill mereka itu dimana, mendidik mereka menjadi tenaga yang mempunyai skill di BLK. Tidak hanya sebagai pekerja, kami harap juga mereka bisa menjadi pengusaha dengan skill yang didapat itu,” katanya.
Ia mengapresiasi job fair dan seminar yang digelar oleh Universitas Bangka Belitung (UBB) dan alumni UBB, ia menilai hal k j harus dapat mengimbangi skill, sehingga setiap alumni dapat selaras dengan oerusahaan-perusahaan yang ada di Babel. Ia juga menginginkan UBB dapat membuat Program Studi (Prodi) yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan di Babel.
“Dengan era digitalisasi inilah saya berharap alumni juga bisa mengimbangi dan memberikan semacam pemahaman kepada mahasiswa yang ada di UBB untuk meningkatkan skill dan kemampuannya di dalam era digitalisasi,” pungkasnya. (dnd)