PANGKALPINANG, LASPELA – Direktur Utama PT Timah Tbk, Achmad Ardianto menerima gelar adat melayu sebagai Dato’ Wangka Setia Alam. Gelar ini diberikan oleh Kesultanan Palembang Darussalam melalui Pengurus Besar Majelis Adat Budaya Melayu Indonesia (PB.MABMI). Penyerahan gelar adat ini dilaksanakan berbarengan dengan pelantikan pengurus wilayah Majelis Adat Budaya Melayu Indonesia (MABMI) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) periode 2022 – 2026 di Gedung Mahligai, Komplek Kantor Gubernur Babel, Rabu (9/11/2022). Gelar ini diberikan karena Achmad Ardianto dinilai sebagai salah satu pimpinan perusahaan yang peduli akan adat dan budaya Babel.
Ketua Majelis Adat Budaya Melayu Indonesia Babel periode 2022 – 2026, Dato’ Marwan Al – Jafar menjelaskan, gelar Wangka Setia Alam memiliki makna seperti Wanka yang bermakna timha, Setya berarti setia dan Alam berarti lingkungan.
“Walaupun yang kita ketahui PT Timah mengambil timah dan mengeksploitasi timah, tetapi tetap memperhatikan lingkungan itu tetap lestari,” katanya.
Ia mengatakan, pemberian gelar ini dikhususkan kepada Achmad Ardianto karena sebagai pemimpin perusahaan yang sangat memperhatikan budaya.
“Ini adalah contoh bagi pimpinan-pimpinan perusahaan yang lain agar cinta terhadap lingkungan. Walaupun telah mengambil kekayaan alam, tapi juga cinta kepada budaya serta masyarakat, sehingga ini menjadi suatu point luar biasa yang kami nilai dari sudut kebudayaan,” ucapnya.
Dato’ Marwan Al – Jafar menyebutkan, tujuan pemberian gelar ini diantaranya amanah yang dititipkan oleh masyarakat kepulauan Bangka Belitung kepada Achmad Ardianto. Nantinya, pertambangan timah bisa memberikan kesejahteraan untuk masyarakat Babel.
“Semoga Pak Ardianto lebih semangat lagi memperhatikan kebudayaan di Kepulauan Bangka Belitung ini. Beliau sudah sangat mendukung program kebudayaan di Kepulauan Bangka Belitung. Program-program tersebut jangan sampai tidak disentuh oleh para pemuda. Karena ini dalam rangka memperbaiki etika dan moral pemuda di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung,” pesannya.
Sementara itu, Achmad Ardianto mengaku gelar adat yang diterimanya ini menandakan suatu kekayaan dan keindahan budaya Melayu yang dimiliki oleh masyarakat yang di dalamnya mengandung amanah, harapan-harapan dan tugas berat yang harus dilakukan.
“Untuk mewujudkan harapan itu, tentunya saya akan berusaha melaksanakan amanah ini dengan memperjuangkan pembenahan persoalan pertimahan dan menjaga kelestarian lingkungan yang memang menjadi tugas saya sebagai Dirut PT Timah,” ucapnya.
Dirinya juga mengajak seluruh elemen masyarakat dan tokoh-tokoh adat melayu dapat bekerjasama, saling mendukung dalam melakukan pembenahan khususnya dalam hal pertambangan timah.
“Saya menyampaikan ungkapan syukur dan terima kasih atss kepercayaan masyarakat melayu KBB dan Kesultanan Palembang Darussalam yang telah mempercayai dan memberikan penghargaan berupa gelar ini kepada saya,” katanya.
“Ini menjadi semangat yang semakin mempererat rasa kebersamaan saya degan masyarakat guna memperlancar tugas saya dalam rangka mewujudkan ekosistem pertimahan yang ideal serta memberikan dampak yang sebanyak-banyaknya untuk masyarakat,” tandasnya.(ril/chu)