PANGKALPINANG, LASPELA – Smelter Ausmelt Furnace PT TIMAH Tbk tak lama lagi akan dioperasikan. Untuk memenuhi pasokan listrik dalam operasional Ausmelt Furnace, PT TIMAH Tbk melaksanakan penandatanganan Memorandum of Understanding dengan PT PLN.
Penandatangan MoU dan Surat Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (SPJBTL) perubahan daya pelanggan prioritas premium platinum pabrik utama Unit Metalurgi PT TIMAH Tbk dari daya 5.540.000 VA menjadi 8.666.000 VA dilakukan oleh Kepala Unit Metalurgi Muntok Wiyono dan General Manager UP3 PLN Bangka, Edy Saputra, di Kantor PLN Pangkalpinang, Jumat (14/10/2022).
MoU PLN dan PT TIMAH Tbk ini merupakan salah satu bentuk sinergi BUMN dalam mendukung operasional smleter baru PT Timah Tbk. Sebagaiamana diketahui Ausmelt Furnace mampu mengolah timah kadar rendah dengan kapasitas produksi mencapai 40.000 ton crude tin pertahun.
Manager PT PLN Bangka, Edy Saputra menyambut baik kerja sama dengan PT TIMAH Tbk dan siap memenuhi kebutuhan listrik di Unit Metalurgi Muntok PT TIMAH Tbk.
“PT PLN menyambut baik kerjasama dengan PT Timah, PT PLN siap melayani kebutuhan listrik PT Timah Dengan penambahan daya ini diharapkan PT Timah agar bisa lebih maju, dan berkembang,” katanya.
“PLN sudah surplus tenaga dengan tambahann daya kabel bawah laut dari luar pulau Bangka,” sambungnya.
Senada, SRM Niaga dan Pelayanan Pelanggan PLN Mustafrizal mengatakan upaya penggunaan listrik PLN yang dilakukan PT Timah Tbk juga mendukung untuk pengurangan emisi karbon atau net zero emission.
“PLN UP3 Bangka mengapresiasi PT TIMAH Tbk yang mengubah kebijakan pemakaian listrik ke PLN sebagai upaya untuk mendukung net zero emission,” katanya.
Sementara itu, Sekretaris Perusahaan PT TIMAH Tbk, Abdullah Umar mengatakan, MoU ini merupakan sinergi BUMN dalam memenuhi kebutuhan listrik di Unit Metalurgi Muntok khususnya operasional Ausmelt Furnace.
“Penambahan daya ini untuk mempersiapkan operasional Ausmelt yang akan dioperasikan dalam waktu dekat. Penggunaan listrik dari PLN juga sebagai upaya perusahaan untuk mendukung program net zero emission,” ucapnya. (ril/chu)