TOBOALI, LASPELA – Penghentian ekspor timah oleh pemerintah akan segera dilakukan pada akhir tahun 2022 ini, hal itu ditegaskan langsung oleh Presiden Republik Indonesia (RI), Joko Widodo, beberapa waktu lalu.
Ternyata hal ini menimbulkan polemik bagi masyarakat penambang kecil, mereka mengkhawatirkan penjualan dan harga timah akan merosot sehingga berdampak bagi kelangsungan hidup para penambang kecil.
Menanggapi hal itu, Direktur Jenderal (Dirjen) Mineral dan Batubara (Minerba) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ridwan Djamaluddin, mengatakan hal itu tidak akan berpengaruh buruk bagi para penambang.
Ia menyebutkan kalau untuk penambangan itu akan terus berlangsung. Bahkan kedepannya menurut dia akan menjadikan profit yang lebih menguntungkan bagi para penambang timah.
“Memang menambang itu adalah mengambilnya dari alam, tapi sekarang bergeser itu, yakni dari tadi menjual balok atau logam timah menjadi produk yang lebih hilir seperti kawat soldier, kaleng serta tin chemical,” kata Ridwan Djamaluddin usai meresmikan pembukaan MTQH XI di Gedung Serbaguna Bangka Selatan (Basel), Senin (3/10/2022).
Ridwan yang juga memegang jabatan Pj Gubernur Babel ini menjelaskan, bahwa sebetulnya bergesernya itu bukan dari masyarakat, kedepannya itu masyarakat terus dapat menambang dan yang bergerak itu adalah produk akhirnya.
“Sebetulnya bergesernya itu bukan dari masyarakat, tetapi kedepannya yang bergerak itu adalah produk akhirnya,” terangnya.
Sedangkan untuk produk akhirnya, Ridwan Djamaluddin mengungkapkan yang pertama industri ini akan memang harus bergerak dari hulu ke hilir.
“Menambang dengan sebaik-baiknya, supaya penambangan timah di Babel mengikuti kaidah pertambangan yang baik sesuai regulasi yang ada,” harapnya.
Ia juga menambahkan untuk di hilir itu tujuannya adalah peningkatan nilai tambah, supaya maksimal pemanfaatan ekonomi bagi masyarakat ataupun penambang.
“Tujuannya yakni peningkatan nilai tambah supaya maksimal pemanfaatan ekonominya, dan juga pemanfaatan dari sisi penyediaan lapangan pekerjaannya,” tandasnya. (Pra)