Dinkes Pantau 15 Anak Bergejala Stunting di Pangkalpinang

PANGKALPINANG, LASPELA – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Pangkalpinang terus memantau 15 orang anak yang bergejala stunting di daerah itu. Pemerintah, akan memfokuskan agar anak tersebut mendapatkan perhatian dan pemantauan.

Kepala Dinkes Kota Pangkalpinang, Masagus Hakim menegaskan, kelima belas anak ini belum dikatagorikan stunting, hanya saja gejalanya mengarah ke stunting.

“Sebanyak 15 orang yang bergejala, bukan stunting tapi ke arah stunting, kita terus gencar memantau ini, karena memang salah satu penyebab stunting karena gizi makanan anak,” katanya, Senin (19/9/2022).

Ia menambahkan, stunting bisa diterapi, karena memang stunting terjadi karena kurangnya gizi pada anak, tapi jika memang faktor keturunan maka tidak bisa dilakukan apa-apa.

“Kalau misalkan keturunannya kecil faktor gen dari orang tuanya maka kita tidak bisa apa-apa, tapi jika memang dari gizi kita atur gizinya,” ujarnya.

Penyebab stunting sendiri ialah kurang asupan nutrisi dan gizi pada anak saat didalam kandungan sehingga berpengaruh pada pertumbuhan anak. “Di Pangkalpinang sendiri tidak ditemukan kekurangan gizi,” imbuh Hakim.

Ciri-ciri stunting sendiri ialah tinggi anak yang tidak sesuai dengan umurnya, gangguan berbicara, gampang sakit dan kesulitan dalam belajar.

Indikasi stunting di Kota Pangkalpinang pun dikatakan Hakim sampai saat ini tidak ada, yang terpenting bagi orang tua mengamati masuknya gizi dan nutrisi kepada anak dan pola makan yang sehat.

Pihaknya pun gencar melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat terkait stunting, penyebab dan cara intervensi yang dilakukan untuk mencegah anak stunting.(dnd)