SUNGAILIAT, LASPELA — Sejak awal Januari hingga Agustus 2022, data kasus harian Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Bangka mencapai 229 kasus.
Angka ini meningkat signifikan dibandingkan dengan jumlah kasus pada tahun 2020 lalu yakni sebanyak 119 kasus, dan pada tahun 2021 sebanyak 149 kasus.
Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes), Nora Sukma Dwi mengatakan, bahkan terdapat empat kasus kematian akibat DBD sepanjang tahun 2022, yang tersebar di beberapa kecamatan.
“Untuk kematian ada empat orang, tersebar di kecamatan Puding Besar, Riau Silip, Belinyu, dan Sungailiat,” kata Nora, Jumat (9/9/2022).
Dikatakannya, upaya intervensi sudah dilakukan Dinas Kesehatan dan puskesmas di wilayah, yaitu dengan melaksanakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dan fogging massal.
“Bahkan upaya promotif dan preventif terus dilakukan untuk pengendalian DBD melalu diseminasi Media Komunikasi Informasi dan edukasi kepada masyarakat, baik melalui sosialisasi langsung maupun melalui media cetak, elektronik, ataupun media sosial,” ucapnya.
Selain itu, kata Nora, dilakukan juga pemberdayaan masyarakat dengan melibatkan kader jumantik (juru pemantau jentik) di rumah- rumah bersama petugas puskesmas.
“Upaya lain yang dilakukan meningkatkan surveilans aktif dan juga membentuk Tim Pemantau PSN per desa dan kelurahan, dengan harapan kasus DBD ini bisa dikendalikan,” harapnya.
Sementara itu, Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Setda Bangka, Teddy Sudarsono mengatakan, peran lintas sektor dan juga lintas program sangat mempengaruhi keberhasilan dalam penanggulangan dan pengendalian penyakit DBD.
“Salah satunya dengan mengedepankan upaya pemberdayaan masyarakat dan peran serta masyarakat dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk atau PSN dan 3M Plus secara serentak melalui Gerakan satu Rumah satu Juru Pemantau Jentik (Jumantik),” pungkasnya. (mah)