PANGKALPINANG, LASPELA– Tim Penelitian Kerjasama Antar Perguruan Tinggi (Pekerti) Universitas Terbuka (UT) dan Universitas Bangka Belitung (UBB) menggelar Fokus Group Disscussion (FGD) di Ruang Pansus DPRD Babel, Selasa 23 Agustus 2022.
Diskusi dengan Topik Model Integrasi Kearifan Lokal terkait Pelestarian Lingkungan ke Dalam Produk Hukum Daerah menghadirkan narasumber budayawan Bangka Belitung Akhmad Elvian dan peneliti eksternal Tengku Deki.
Ketua Tim peneliti Pekerti UT dan UBB, Hasmonel SH, M.hum mengatakan penelitian yang dilakukan pihaknya itu sudah memasuki tahun ketiga dan fokus penelitiannya adalah bagaimana menancapkan model integrasi yang pas antara kearifan lokal dengan pelestarian lingkungan.
“Kearifan lokal itu sangat penting, bagi negara maju kearifan lokal membuat mereka luar biasa. Indonesia juga bisa gitu, kalau kita istilahkan kelestarian alam dipengaruhi kearifan lokal. Kalau saja tidak ada kearifan lokal maka sudah habis hutan dibabat tambang,” ujar Hasmonel.
Tim peneliti kata Hasmonel juga mengharapkan masukan-masukan dari para narasumber dan peserta sehingga dapat menyempurnakan hasil penelitian yang nanti dapat dijadikan acuan pemerintah daerah dalam mengambil kebijakan terkait perda lingkungan berbasis kearifan lokal.
Sementara itu, Akhmad Elvian menerangkan Kearifan lokal itu dapat berwujud tiga yaitu ide atau gagasan, sistem sosial/perilakuan dan kebendaan atau material.
Oleh karena itu kata dia, dalam konteks kearifan lokal semisal berwujud sistem sosial atau perilakuan haruslah berlangsung lama dan teruji serta membawa dampak kesejahteraan lahir dan bathin bagi masyarakat.
“Kalau kita integrasikan ke dalam produk hukum daerah tentu sangat bisa. Dulu masyarakat lokal saja sudah ada hukum adat yang mengatur. Di Bangka ini sudah dikenal dengan Sindang Merdika, ada 65 pasal salah satunya mengatur tentang kelestarian lingkungan,” jelas Akhmad Elvian.
Selain dihadiri dua anggota peneliti Pekerti UT dan UBB, Dr Derita Prapti Rahayu dan Dr Faisal kegiatan FGD juga dihadiri Sekwan DPRD Provinsi Bangka Belitung, instansi terkait, stakeholder dan mahasiswa se Babel.(rel)
Leave a Reply