Berkali-kali Ditawari Akomodir Dana KIP Matras untuk Media, Ketua PWI Bangka Menolak!

SUNGAILIAT, LASPELA — Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Bangka Zuesty Novianti, menegaskan tidak menerima aliran dana kompensasi Kapal Isap Produksi (KIP) Matras yang disalurkan oleh Mitra PT Timah.

Bahkan, ia mengaku berkali-kali ditawarkan oleh pihak Mitra PT Timah untuk mengakomodir dana kompensasi kepada para awak media. Namun, karena bukan menjadi tugas jurnalis, dirinya pun menolak. Gak ada faedahnya profesi wartawan menerima dana tersebut. Apa korelasinya?” ucapnya, Kamis (11/8/2022).

Seharusnya, kata Esty, bentuk kompensasi penambangan tersebut seharusnya diberikan kepada masyarakat sekitar. “Iya, beberapa kali ditawarkan tapi saya tolak. Karena itu bukan tugas saya. Saya cuma berpesan karena situasi sudah kondusif dan tidak ada gejolak penolakan, maka seharusnya dana kompensasi itu disalurkan secara full kepada masyarakat terimbas,” katanya.

“Sejak masuknya KIP di Laut Matras, uang ini semacam kue yang enak dan diperebutkan berbagai pihak yang mengaku layak mendapatkan. Padahal, yang terimbas di sini adalah masyarakat sekitar, dan harusnya dana itu didistribusikan utuh kepada masyarakat terimbas,” kata Zuesty,

Untuk itu, ia menyarankan karena dana ini merupakan hak dari pada masyarakat, setidaknya menjadi atensi bagi PT Timah kepada mitra untuk ditertibkan, dan disalurkan by data dan secara transparan kepada publik.

“Misalnya semua masyarakat terimbas didata satu per satu dan dibuatkan rekening dan langsung disalurkan oleh Mitra. Jadi tak ada kue yang kepotong dan mereka menjadi percaya kalau penyaluran ini tepat sasaran. Katanya memang ada yang tidak mau terima. Yah itu ga apa-apa, hargai saja yang menolak, karena itu bentuk sikap mereka,” katanya.

Mengenai adanya tindak pidana mengenai aliran dana kompensasi kepada media yang diduga diselewengkan, Esti menyerahkan permasalahan ini kepada pihak yang berwajib apakah perlu dilakukan penulusuran lebih lanjut.

“Itu peran aparat penegak hukum lah yang membidik. Ada atau tidak keterkaitan dengan tindak pidananya. Saya kurang paham oknum katanya wartawan ini mengatasnamakan pribadi, atau membawa banyak nama awak jurnalis dalam aksinya,” ungkapnya. (mah)