Sambut 1 Muharram, Majelis Taklim Ar-Rohim Pererat Silaturahmi dengan Wisata Sejarah

MUNTOK, LASPELA — Menyambut 1 Muharram 1444 hijriah, Majelis Taklim Ar-Rohim Pangkalpinang berwisata sejarah ke Bangka Barat (Babar). Rombongan tersebut mengunjungi Pasanggerahan Bukit Menumbing, dan Menara Tanjung Kalian Muntok.

Ketua Majelis Taklim Ar-Rohim Sutiani mengatakan, dari 90 anggota majelis, yang ikut berangkat 60 orang beserta anak-anak menggunakan dua unit bus, dengan harapan mempererat tali silaturahim.

“Jadi muharram itukan tahun baru, jadi mereka lebih berubah ke lebih baik, itu diajak penyegaran dulu lah. Biar diantara kami silaturahim lebih baik lah, dan lebih kasih, sayang, lebih saling memperhatikan, dan lebih bahagia,” ungkapnya, Minggu (31/7/22).

Sutiani mengungkapkan sengaja mengunjungi tempat-tempat bersejarah di Muntok untuk mengetahui, dan mengajak anak-anak untuk melihat langsung perjuangan kemerdekaan di Bangka Barat.

“Kenapa kita tidak ke pantai? Jadi, kita memilih Menumbing itu seperti yang kita ketahui Menumbing itu banyak sejarah dari Bung Karno (Soekarno,red) yang bisa kita petik, itulah kenapa kami ajak keluarga dan anak, jadi nanti mereka melihat langsung,” ucapnya.

Dengan melihat langsung tempat Bung Karno diasingkan, serta perjuangannya sebagai Presiden pertama Indonesia bersama tokoh kemerdekaan lainnya di Muntok, Sutiani berharap anggota majelis dapat mencontoh semangat Bung Karno.

“Bung karno kita itukan perjuangannya itu setengah mati lah sampai diasingkan ke sana untuk menjadi negara kita menjadi negara yang berubah lebih baik. Kaitannya sama muharram, muharram itukan hijrahnya nabi ke lebih baik,” ungkapnya.

“Jadi harapan saya kedepannya ibu-ibu itu lebih baik juga, lebih semangat. Bukan ibu-ibu tidak baik, mereka sudah sangat baik dan sudah sangat semangat mereka belajar agama. Tapi maksud saya, mereka lebih lagi semangatnya dengan setelah diajak refresing tadi,” katanya.

Sutiani berharap ke depan semua majelis taklim dapat berubah lebih baik. “Ya, harapannya mereka berubah dari sebelum kerudung belum syar’i menjadi syar’i,” katanya.

“Kita kan Islam, menyuruh supaya berkerudung syar’i. Pokoknya berubah lah dalam segala hal, Hablumminallah, dan Habluminannas” ucapnya. (Oka)