Hanya Tiga Bupati yang Hadir pada Rakor Bupati/Wali Kota se-Babel

PANGKALPINANG, LASPELA – Penjabat (Pj) Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel) Ridwan Djamaluddin menggelar rapat koordinasi dengan bupati walikota se-Babel, di Kantor Gubernur, Kamis (28/7/2022). Dalam rakor yang membahas strategi pemulihan ekonomi daerah dan sinergitas pengendalian inflasi menuju masa endemi ini, tampak hanya dihadiri tiga bupati saja, yakni Bupati Bangka Tengah, Algafry Rahman, Bupati Bangka Barat, Sukirman, dan Bupati Belitung Timur, Burhanudin.

Menanggapi hal ini, Ridwan menganggap para kepala daerah yang tidak hadir, sedang memiliki agenda lain yang tidak dapat ditinggalkan.

“Saya menganggap para pejabat tersebut punya kegiatan lain, yang menurut penilaian beliau beliau-beliau (bupati/walikota) tidak dapat ditinggalkan dan sudah mengutus juga pejabat yang diberikan mandat untuk mewakili,” ujarnya.

Diakui Ridwan, realita saat ini kepala daerah sangat sibuk sekali, karena urusan pemerintah sangat banyak dengan berbagai macam hal.

“Urusan pemerintah ini sangat banyak sekali bermacam-macam dan lokasi kita tersebar cukup luas. Dan yang lain saya menyampaikan bahwa komunikasi kita yang tidak selalu legal formal rapat-rapat. Karena komunikasi sehari-hari, tadi dicontohkan Pak Bupati Bateng pesan-pesan singkat dampaknya positif juga,” kata Dirjen Minerba Kementerian ESDM RI ini.

Untuk itu, ia menganggap ketidakhadiran beberapa kepala daerah itu bukan sebuah masalah yang besar.

“Jadi ketidakhadiran beberapa bupati dan wali kota tadi bukan masalah besar, karena beliau sudah ada kegiatan-kegiatan lain yang mungkin sudah terjadwal sebelumnya,” jelasnya.

Ridwan menyebutkan, terkait rakor tersebut disepakati beberapa kesepakan untuk diselesaikan dalam jangka waktu yang dekat dan menjadi prioritas pemerintah seperti inflasi, kemudian infrastruktur sumber daya manusia, stunting dan vaksinasi Covid-19.

“Namun yang paling penting, yang mau saya sampaikan kepada teman-teman bupati wali kota agar setelah rapat ada tindak lanjut yang nyata jangan sampa terus-terus kita rapat realisasi di lapangan tidak begitu signifikan,” pintanya.

Selain itu, masalah yang sangat signifikan lainnya ditambahkan Ridwan yakni penggunaan pupuk, harga kelapa sawit serta upaya-upaya pengelolaan penataan pertambangan timah.

“Kita berusaha untuk melakukan hal-hal yang dampaknya signifikan untuk mengatasi kondisi perekonomian yang saat ini belum ideal yang masih perlu ditingkatkan,” tutupnya. (wa)