- Program 4 T Ciptakan Keluarga Sejahtera
- Desa Padang Kandis Jadi Kampung KB di Belitung
TANJUNGPANDAN, LASPELA- Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Surya Chandra Surapaty dalam kunjungan kerjanya di Belitung mengingatkan masyarakat terkait pentingnya peran keluarga, sebagai basis pembangunan sumber daya manusia (SDM) Indonesia yang berkualitas.
Menurut Surya, kemajuan bangsa di masa depan ditentukan oleh kualitas SDM dan bukan oleh melimpahnya SDA. Untuk menciptakan SDM berkualitas, sebutnya, seorang anak manusia harus diberikan gizi seimbang mulai dari 1.000 hari pertama kehidupan dan diberi ASI sampai usia 2 tahun.
“Upayakan anak yang baru lahir ditempelkan langsung ke dada ibunya, biar dia sendiri mencari sumber ASI, ” kata Surya pada acara pembukaan pemantapan peran mitra kerja dalam promosi dan konseling kesehatan reproduksi bagi tokoh agama di BW Suite Hotel Tanjungpandan, Minggu (7/5/2017) lalu.
Surya menyebutkan, pembangunan manusia yang berkualitas dimulai dari keluarga, yaitu mulai dari sejak lahir diberikan ASI eksklusif. Peran keluarga sangat penting. Karena keluarga adalah lingkup terkecil dari suatu negara.
Peran keluarga dalam membangun manusia berkualitas pun dinilai berperan dalam upaya meningkatkan IPM di Indonesia. Sadar akan hal tersebut, BKKBN berusaha terus mensukseskan Program KKBPK, dengan mendukung program mencegah kematian ibu dan bayi dengan menghindari 4 TERLALU (4T) yaitu Terlalu Muda (menikah dibawah usia 21 tahun), Terlalu Rapat/Dekat (jarak anak kelahiran anak dibawah 3 tahun), Terlalu Banyak (melahirkan lebih dari 2 anak), Terlalu Tua (melahirkan pd usia di atas 35 tahun).
Kepala BKKBN juga menyoroti tingginya angka kelahiran di Indonesia yang jaraknya juga tidak terlalu jauh. “Ini baru tiga bulan sudah hamil lagi, melahirkan lagi. Padahal idealnya kelahiran bayi adalah 3 – 5 tahun,” tukasnya.
Bupati Belitung Sahani Saleh menceritakan bahwa dirinya pernah menjadi petugas lapangan keluarga berencana di awal menjadi PNS.
Tentang membangun SDM berkualitas, Bupati Belitung Sahani Saleh mengungkapkan telah mempraktekannya dalam keluarga.
“Anak saya saat ini dua, satu cowok satu cewek. Alhamdulilah sudah selesai S2 semua,” kata pria yang akrab disapa Sanem ini.
Saat ini, kata Sanem, pihaknya sedang berupaya membangun rakyat Belitung yang dimulai dari unit terkecil yaitu keluarga.
“Apabila keluarga didaerah ini sejahtera maka pembangunan di berbagai sektor akan lebih mudah. Yang menjadi persoalan saat ini yaitu orang yang kurang mampu memiliki banyak anak sedangkan orang kaya mempunyai anak sedikit,” tutupnya.
Canangkan Kampung KB
Adapun rangkaian penguatan Program KKBPK di Belitung dilanjutkan dengan pencanangan Desa Padang Kandis, Kecamatan Membalong sebagai Kampung KB di Kabupaten Belitung.
Pencanangan kampung KB ini kerjasama BKKBN Babel dengan Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PPKBPMD) Kabupaten Belitung.
Pencanangan langsung dilakukan Bupati Belitung Sahani Saleh, di kantor Desa Padang Kandis, Senin (8/5/2017) lalu.
Desa Padang Kandis dipilih karena BKKBN mengupayakan mensosialisasikan KB dari pesisir. Kampung KB merupakan upaya penguatan lintas sektor atau kepedulian sektor pembangunan dalam mewujudkan keluarga berkualitas.
“Kampung KB merupakan miniatur kebersamaan seluruh sektor pembangunan dalam mewujudkan keluarga berkualitas,”ujar Direktur Bina Lini Lapangan BKKBN RI, Sukaryo Teguh Santoso, saat memberikan sambutannya. (adv/jun)