Revolusi Mindset Pariwisata

Hari-hari ini warga Bangka Belitung beli tempe pun tidak sanggup lagi. Itulah parahnya negeri kite!” Hidayat Arsani.

PELAMBATAN EKONOMI Kepulauan Bangka Belitung selama dua tahun terakhir ini bagaikan sudah jatuh tertimpa tangga. Ekonomi global dan nasional jelas berpengaruh. Namun jatuhnya harga timah di level USD 16.000 bahkan USD 15.000 benar-benar memukul Bangka Belitung. Harus jujur diakui, daya beli masyarakat turun drastis. Kegiatan ekonomi pun melambat. Banyak pengusaha yang terkena imbas langsung, menghentikan usahanya.

Ada pula yang banting stir mencoba usaha baru. Bahkan, Wakil Gubernur Hidayat Arsani membahasakan dengan kalimat, “Harihari ini warga Bangka Belitung beli tempe pun tidak sanggup lagi.

Itulah parahnya negeri kite!” Di sisi lain, terjurnal fenomena baru terjadinya penolakan terhadap beberapa penambangan seperti Kapal Isap Produksi (KIP). Demo pun merebak hingga Gubernur Rustam Effendi membuat eksekusi menghentikan (sementara) KIP.

Masyarakat Negeri Laskar Pelangi merupakan masyarakat berspiritualitas tinggi yang mampu memetik hikmah yang tersembunyi dari “bencana ekonomi”nya. Mereka
tidak diam.

Leave a Reply

zh-CNenides