Ceritakan Kronologi Menabrak Karang
MUNTOK, LASPELA — Sugeng (34), anak dari Sumiati (56), salah satu korban kecelakaan kapal di Perairan Berang-Berang, Kecamatan Muntok, Bangka Barat (Babar), mengisahkan kejadian nahas yang menyebabkan ibunya, dan satu korban lainnya Rasia (70), meninggal dunia.
Kecelakaan itu terjadi saat mereka hendak menyeberang dari kediamannya di Sumatera Selatan (Sumsel) menggunakan kapal pompong hendak ke Desa Menduyung Kecamatan Simpang Teritip, Bangka Barat.
“Malam Jumat (30/6) berangkat dari jalur menggunakan kapal nelayan punya kami lah. Kapalnya jenis pompong, di kapal tujuh orang keluarga. Semua mau silaturahmi sama keluarga di Bangka” ungkapnya, Sabtu (2/7/22).
Namun, dikatakan Sugeng, saat diperjalanan datang cuaca buruk dan mereka memutuskan untuk mengambil jalur lebih ke pinggir untuk menghindari arus. Namun, kejadian nahas malah terjadi.
“Belum tahu lokasi di sini, di Berang-Berang nabrak karang, gelombang besar jadi agak pinggir karena kapal kecil. Bagian belakang bocor, satu kayak papan terbuka,” jelasnya.
Diungkapkan Sugeng, setelah kapal menabrak karang, masih ada sekitar lima menit sebelum tenggelam sepenuhnya. Ia juga sempat memberikan jerigen ke ibunya, dan menyelamatkan anak-anak di kapal.
“Aku kasih jerigen ke emak, aku nyelamatin anak-anak dulu, setelah aku lihat emak dan kakak emak ini sudah hilang. Kita yang selamat pegangan sama papan sampai ada bantuan,” jelasnya.
Kedua mayat tersebut ditemukan terdampar di pesisir Pantai Desa Belo Laut, Kecamatan Muntok Kabupaten Bangka Barat oleh warga sekitar saat berjalan di pantai, Sabtu (2/7/22) sekitar pukul 06.30 WIB, setelah sebelumnya dinyatakan hilang. (Oka)