PANGKALPINANG, LASPELA – Program Keluarga Berencana (KB) bukan hanya mengurus pengendalian jumlah penduduk, namun hal lainnya, mulai dari pangan, lapangan pekerjaan, pendidikan, pelayanan kesehatan dan lainnya. Menurut Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (PPPA dan KB) Kota Pangkalpinang, Eti Fahriaty, kemajuan di Kota Pangkalpinang juga tak luput dari manfaat KB, salah satunya menurunkan tingkat stunting.
“Segala kemajuan ini akhirnya dapat dinikmati seluruh masyarakat, dengan KB juga kita mengontrol kelahiran stunting atau kerdil,” ujarnya, Selasa (28/6/2022).
Etty juga menjelaskan, terjadinya stunting pada kelahiran anak, diakibatkan dari jarak bayi yang dekat dan pernikahan dini. Untuk itu perlu dipahami masyarakat jika rahim wanita yang belum cukup umur bisa jadi kemungkinan bayinya stunting, karena sistem reproduksi yang belum siap.
Penggunaan alat kontrasepsi sendiri masih didominasi perempuan. Untuk itu sekarang, pihaknya sedang mengupayakan sosialisasi kepada masyarakat terkait kontrasepsi bagi laki-laki.
“Seperti pil, IUD, suntikan KB, dan implan itu perempuan, sedangkan untuk pria masih jarang, makanya kita sedang mengupayakan agar para suami juga untuk menjalani KB, KB pria ini tidak mengakibatkan efek kok, karena hanya saluran sperma yang diikat,” ujarnya. (dnd)
