Cabai dan Bawang Jadi Sektor Peningkatan Perekonomian di Bangka Belitung

TOBOALI, LASPELA – Pengembangan sektor pertanian cabai dan bawang saat ini dinilai dapat menjadi peningkatan taraf perekonomian di Bangka Belitung. Hal itu dikatakan langsung oleh Hidayat Arsani akrab disapa Panglima.

Menurut dia, dua jenis tanaman holtikultura ini memiliki nilai ekonomis tinggi dengan rentan waktu panen yang terbilang pendek. Apalagi khusus cabai ketika terjadi gejolak bahkan akan mempengaruhi perekonomian nasional.

“Orang masih banyak beranggapan itu sekarang harus sawit, timah tapi kalau kita lihat untuk jangka pendek ada lagi yaitu cabai. Cabai ini kadang dianggap remeh, apalagi kalau harganya masih diangka 40 sampai 50 ribu, tapi kalau sudah 120 ribu keatas, ibu-ibu akan gelisah pastinya,” kata dia, Senin, 6 Juni 2022.

Ia menyebutkan, kebutuhan masyarakat Babel terhadap cabai per harinya diangka 40 ton. Akan tetapi petani lokal baru memenuhi kebutuhan tersebut sekitar 10 persen. Ini tentunya harus menjadi perhatian bersama bagaimana ke depan Babel bisa swasembada cabai.

“Bagaimana cabai ini ke depan kita tidak ambil lagi dari Jawa, mereka jual 80 ribu, kita jual 70 ribu, kita berhentikan di perbatasan. Kondisi tanah kita ini bagus untuk budidaya tanaman cabai ini, harganya strategis, perluas wilayah tanaman sehingga bisa memenuhi kebutuhan lokal kita,” ajaknya.

Senada diutarakan oleh alumni Institut Pertanian Bogor, Nisa Latifa. Ia mengatakan untuk mewujudkan pulau Bangka jadi swasembada cabai harus membutuhkan lahan 80 hingga 100 hektar lahan.

“Saya bersama panglima Hidayat Arsani saat ini berusaha mewujudkan dan mengembangkan pertanian di lahan uji coba seluas satu hektar. Ini titik awal pulau Bangka jadi swasembada cabai, sehingga perlu 80 hingga 100 hektar lahan untuk kita sebagai swasembada cabai di Pulau Bangka,” ucap dia.

Menurut Nisa, hingga saat ini kebutuhan cabai di pulau Bangka mencapai 45 ton perhari, dan kita hanya mampu menyupai 10 persen dsri 45 ton tersebut.

“Karena saat ini dari 45 ton perhari dari kebutuhan cabai di pulau Bangka, pulau Bangka hanya mampu mensuplai 10 persen dari 45 ton kebutuhan cabai perhari,” ujar dia. (Pra)