Saint Petersburg Mencekam, Dubes: Tak Ada WNI Jadi Korban

Pintu kereta yang rusak akibat ledakan. (Foto: Mirror)

SAINT PETERSBURG, LASPELA-  Sedikitnya sembilan orang tewas dan puluhan lainnya terluka akibat ledakan di Stasiun Metro Technological Institute di Saint Petersburg, kota terbesar kedua di Rusia, Senin (3/4). Rusia tidak menutup kemungkinan serangan maut ini dilakukan kelompok teroris.

‘’Saat ini bisa kami pastikan bahwa sembilan orang meninggal dunia dan lebih dari 20 orang terluka, termasuk beberapa terluka serius,” kata Juru Bicara Komite Anti-Terorisme Nasional (NAK) Andrei Przhezdomsky dalam pernyataan di televisi nasional setempat.

Pejabat lokal sebelumnya menyebutkan, korban tewas akibat ledakan di stasiun bawah tanah pukul 14.20 waktu setempat (18.40 WIB) tersebut mencapai 10 orang. Gambar-gambar yang ditayangkan televisi nasional menunjukkan pintu sebuah gerbong kereta api terkoyak, sementara jasad-jasad berlumurah darah terlempar di platform stasiun. Satuan-satuan pertolongan darurat bergegas ke lokasi kejadian.

Baca Juga  Tambang Ilegal di Pemkab Babar, Satpol PP Sebut Banyak Oknum Terlibat

Terkait insiden tersebut Duta Besar RI untuk Federasi Rusia M. Wahid Supriyadi mengatakan, sejauh ini tidak ada Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban ledakan di kereta bawah tanah kota Saint Petersburg, Rusia.

“Kami telah kontak Permira (Persatuan Mahasiswa Indonesia di Rusia- red) Saint Petersburg dan Konsul Kehormatan di sana,” kata Dubes Wahid sebagaimana dikutip dari kantor berita Antara dari Jakarta, Selasa (4/4) dini hari.

Baca Juga  Wabup Babar Geram, Tambang Ilegal Rusak Kompleks Perkantoran, Instruksikan Tangkap Pelaku Pengerusakan

Menurut Dubes Wahid, saat ini terdapat sekitar 115 WNI yang terdiri atas 90 mahasiswa dan sisanya tenaga kerja Indonesia (TKI) tinggal di kota tersebut. Sementara di seluruh Rusia secara keseluruhan terdapat sekitar 900 WNI, yang sebagian di antaranya tinggal di Moskow, ibu kota Rusia.

“KBRI telah membuat surat edaran yang berisi imbauan agar WNI berhati-hati,” kata Dubes Wahid.

Sumber: Dihimpun dari Berbagai Sumber
Editor   : Stefanus H. Lopis 

Leave a Reply