Oleh: Nopranda Putra
TOBOALI ,LASPELA – Terkait ricuhnya adanya dugaan jual beli lahan di seputaran Daerah Aliran Sungai (DAS) Jembatan Serdang Tepus II beberapa waktu lalu sempat memantik kemarahan warga sekitar. Hal itu terekam dalam cuplikan video yang tersebar di media sosial belum lama ini.
Video yang berdurasi 1 menit 49 detik itu tampak puluhan warga mendatangi lokasi dan pekerja yang sedang menggarap lahan menggunakan dua alat berat jenis eksavator berwarna oranye.
Dalam tayangan video itu, tampak juga karyawan PT Timah menggunakan baju biru dan helm bewarna putih serta didampingi beberapa satpam PT Timah dan anggota polisi.
Lahan tersebut mulai digarap excavator hingga membuat sekelompok warga setempat turun ke lokasi guna mempertanyakan legalitas penggarapan lahan tersebut. Warga meminta aktivatas berhenti menggarap lahan tersebut
“Mana Surat Jual Beli, siapa yang ngizin dan siapa yang jual, jangan masyarakat diadu domba,” kata salah satu warga dalam tayangan video tersebut.
“Angkatlah, Tolong tunjuk ke Kami siapa yang ngizin siapa ngejual,” sambung warga lainnya.
“Enak-enak ngejual, enak-enaknya,” sahut warga lainnya.
Berdasarkan hasil pantauan awak media di lokasi, Sabtu, 02 April 2022 siang, nampak tidak ada lagi aktivitas alat berat, namun 2 unit pondok di lokasi tersebut sudah hangus dibakar.
Kepala Desa Serdang Kecamatan Toboali Kabupaten Bangka Selatan, Apendi saat dikonfirmasi wartawan pada, 01 Jumat 2022 siang menyebutkan dirinya tidak mengetahui adanya kericuhan tersebut.
“Aku tidak tahu masalah itu, belum ada dan tidak tahu ada video segala macam itu. Saya tidak tahu ada konflik, mungkin hanya kebetulan saja, cuma ketemu bae bukan artinya ada serombong orang bukan,” ujar dia.
Hanya saja ia menyebutkan bahwa di lokasi itu ada yang garap tambang non konvensional punya AY warga Toboali.
“Cuma itu ada yang mau bikin TN milik orang habank (Toboali,) cuma itu saja,” terang dia.
Sementara, Camat Toboali, Ansori mengatakan, pihak kecamatan akan segera turun ke lapangan untuk mengecek permasalahan tersebut.
“Kami sempat lihat juga videonya di Medsos, nanti kami akan koordinasi dengan Kadesnya dan turun ke lapangan untuk mengecek permasalahannya,” ujar dia. (Pra)