Tekan Kelangkaan Minyak Goreng, Basel Kebagian 9,6 Ton Minyak Goreng Seminggu Dua Kali


Oleh: Nopranda Putra

*Masyarakat Diminta Jangan Panic Buying



TOBOALI, LASPELA – Tim satgas pangan Bangka Selatan melakukan monitoring terhadap pendistribusian minyak goreng guna menekan kelangkaan minyak goreng jelang hari ruah dan bulan puasa mendatang.

Sekretaris Dinas Perindustrian dan Perdagangan Bangka Selatan, Toni Pratama mengatakan monitoring dilakukan tim satgas pangan satu minggu dua kali bersamaan dengan pendistribusian minyak goreng ke toko-toko.

“Distribusi minyak goreng satu minggu dua kali di distribusikan ke Bangka Selatan. Kita selaku dinas perindag akan melibatkan aparat hukum yang tergabung dalam tim satgas pangan guna mengawasi pendistribusian tersebut,” kata Toni, Selasa, 8 Maret 2022 di ruang kerjanya.

Ia menjelaskan, setiap kali pengiriman minyak goreng ke Bangka Selatan dilakukan sebanyak 400 dus atau 9,6 ton dan akan disalurkan kepada 12 distributor minyak goreng yang ada.

“Terdapat 12 distributor minyak goreng di Bangka Selatan. Setiap pengiriman ke Bangka Selatan sebanyak 9.600 liter dan distribusikan atau dibagikan ke 12 distributor minyak goreng yang ada di Bangka Selatan,” jelas dia.

Tak hanya itu, ia menyebutkan guna menghindari masyarakat panic buying, tim satgas pangan akan menggelar operasi pasar murah pada bulan maret ini.

“Dalam waktu dekat akan mengadakan operasi pasar, hal itu dilakukan guna menekan isu kelangkaan minyak goreng sebelum hari ruah dan bulan puasa nanti,” sebut dia.

Menurut dia, dengan jumlah pengiriman minyak goreng fortune 9.600 liter seminggu dua kali itu masih terbilang normal dan cukup untuk kebutuhan masyarakat Bangka Selatan. Hanya saja, masyarakat saat ini masih termakan isu dengan kelangkaan minyak goreng, sehingga jumlah yang 9.600 liter seolah olah tidak cukup, padahal kondisi itu masih normal.

“Sebenarnya dengan jumlah segitu masih normal untuk kebutuhan masyarakat Basel, hanya saja saat ini masyarakat masih terpengaruh dengan isu apalagi jelang hari ruah dan bulan puasa, jadi masyarakat menyetok minyak goreng karena kuatir akan kelangkaan minyak goreng,” terang dia.

Untuk itu, ia mengimbau masyarakat untuk tidak mudah termakan isu kelangkaan minyak goreng, karena dengan ketersediaan minyak goreng 9.600 liter yang di distribusi seminggu dua kali masih mencukupi kebutuhan masyarakat.

“Kita imbau kepada masyarakat jangan mudah termakan isu, wajar-wajar saja menanggapi itu, padahal stok (minyak goreng,-) kita masih normal. Kita juga meminta konsumen beli minyak goreng maksimal 1 kemasan dan gunakan sesuai kebutuhan,” ujar dia. (Pra)