TANJUNG PANDAN, LASPELA – Menteri Perhubungan Republik Indonesia, Budi Karya Sumadi mendukung rencana usulan konektivitas angkutan penyeberangan antar Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) dan Provinsi Lampung.
Dukungan itu diwujudkan dengan memastikan kesiapan sarana dan prasarana pendukung kedua provinsi untuk segera merealisasikan pembangunan pelabuhan.
“Kita akan matangkan pertemuan ini untuk menentukan lokasi akan dibangunnya pelabuhan, baik itu di Babel maupun Lampung. Dengan pertimbangan berbagai aspek seperti akses jalan, tingkat sedimentasi, dan hal lainnya,” ujar Menhub dalam Rapat Terkait Usulan Konektivitas Angkutan Penyebrangan Antara Provinsi Babel dan Lampung, Jumat (04/02/2022).
Sementara Gubernur Babel, Erzaldi Rosman yang hadir secara virtual, mengatakan bahwa dalam perjanian kerjasama antar kedua provinsi sebelumnya, telah disepakati untuk lokasi pelabuhan di Babel dibangun di Pulau Bangka dan Pulau Belitung.
“Untuk di Bangka akan berlokasi di Sadai Bangka Selatan dan Tanjung Pandan untuk di Pulau Belitung,” tegas Gubernur Erzaldi.
Menurutnya, jika terealisasi akses konektivitas langsung antar Babel dan Lampung ini dapat meningkatkan nilai efisiensi untuk kedua provinsi, khususnya dalam hal investasi, perdagangan dan pariwisata.
Pada kesempatan ini, Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi menawarkan dua opsi lokasi pelabuhan kepada Kementrian Perhubungan, yaitu di Pelabuhan Sungai Sidang, Kabupaten Mesuji ataupun Pelabuhan Tanah Merah, Kabupaten Tulang Bawang milik PT Dipasena Citra Dermaja.
Untuk sementara, pihaknya lebih menyarankan untuk memilih Pelabuhan Tanah Merah karena pihak PT Dipasena Citra Dermaja siap menghibahkan lahannya untuk Pemprov Lampung. Selain itu infrastruktur jalan sudah tidak banyak yang perlu dibenahi, jika dibandingkan Pelabuhan Sungai Sidang.
“Pada intinya kami minta Kemenhub mendukung konektivitas antar kedua wilayah ini, karena pelabuhan tersebut nantinya akan digunakan sebagai sarana pendukung pengiriman bahan pangan komoditas pertanian antar kedua provinsi tersebut,” jelasnya.
“Lalu saya melihat keluarga besar Tionghoa asal Babel banyak yang berdomisili di Lampung. Sehingga nanti dengan adanya fasilitas penyebrangan ini akan memudahkan mereka,” tambahnya.
Setelah kedua gubernur selesai memaparkan kondisi masing-masing daerah, Menteri Budi Karya Sumadi segera mengintruksikan jajarannya untuk melakukan survei langsung, baik itu di Pelabuhan Sadai, Tanjung Pandan, Sungai Sidang, maupun Tanah Merah.
Sedangkan untuk mendukung konektivitas, pada tahap awal pihaknya akan menyiapkan kapal rede sebagai feeder, jika kondisi pelabuhan belum siap memenuhi syarat kapal untuk disinggahi kapal penumpang ataupun perintis.
“Kita rapatkan dua minggu lagi untuk menentukan lokasi pelabuhan, dengan pertimbangan kondisi dermaga dan akses jalan,” tutupnya.rill/(wa)